Mengapa Banyak Anime Disebut Overrated?
Anime tidak lagi hanya menjadi hiburan bagi kalangan muda. Kini, anime telah menjadi bagian dari budaya populer global. Setiap tahun, banyak judul baru yang mencuri perhatian dan menjadi topik pembicaraan di media sosial. Namun, tidak semua anime yang populer benar-benar memiliki kualitas sebanding dengan popularitasnya. Terkadang, anime justru dinilai terlalu dilebih-lebihkan atau overrated. Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi.
1. Hype yang Berlebihan di Media Sosial
Media sosial memainkan peran besar dalam menyebarluaskan popularitas sebuah anime. Ketika ada cuplikan menarik atau plot twist yang mengejutkan, anime tersebut bisa langsung viral di platform seperti X, TikTok, atau Instagram. Selain itu, strategi pemasaran yang besar juga memperkuat kesan bahwa anime tersebut harus ditonton oleh semua orang.
Namun, hype yang berlebihan sering kali membuat ekspektasi penonton menjadi terlalu tinggi. Banyak orang mulai menonton dengan harapan bahwa anime tersebut akan menjadi masterpiece. Padahal, ceritanya bisa saja biasa saja. Akhirnya, popularitas tidak selalu mencerminkan kualitas. Penonton bisa merasa kecewa karena jalan cerita, pengembangan karakter, atau animasinya tidak sesuai harapan.
2. Fans yang Terlalu Fanatik
Komunitas penggemar yang solid bisa menjadi kekuatan besar untuk mendukung sebuah anime. Namun, jika dukungan terlalu fanatik, bisa membuat orang lain merasa risih. Misalnya, fans sering menyebut anime tersebut sebagai “terbaik sepanjang masa” atau bahkan mengecam orang yang tidak menyukainya. Hal ini membuat anime terlihat lebih hebat daripada kenyataannya.
Banyak anime yang trending bukan karena kualitas ceritanya, tetapi karena promosi yang gencar dari komunitas penggemarnya. Akibatnya, orang yang baru menonton bisa merasa “kok biasa saja ya?” dan akhirnya menyebut anime tersebut overrated.
3. Visual Menarik Tapi Cerita Klise
Banyak anime yang sukses karena animasinya yang mulus dan soundtrack-nya yang menarik. Opening atau ending yang catchy juga sering menjadi faktor utama mengapa anime cepat terkenal. Visual yang menarik bisa membuat penonton terpesona di awal, meskipun isi ceritanya tidak terlalu kuat.
Masalahnya, jika daya tarik utama hanya terletak pada tampilan luar, penonton lama-lama akan sadar bahwa plotnya tipis atau bahkan klise. Inilah yang membuat sebagian orang menganggap anime tersebut overrated.
4. Formula Cerita yang Itu-Itu Saja
Banyak anime populer yang sebenarnya hanya mengulang formula lama. Contohnya adalah kisah anak muda yang tiba-tiba memiliki kekuatan super, cerita isekai dengan pola yang mirip, atau turnamen battle yang sudah sering digunakan. Meski seru bagi penonton baru, bagi yang sudah sering menonton anime, pola ini terasa generik.
Karena terlalu familiar, cerita seperti ini bisa naik daun dengan cepat. Namun, setelah hype mereda, banyak orang menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar fresh. Dari sinilah muncul anggapan bahwa anime semacam itu terlalu dilebih-lebihkan.
5. Ekspektasi vs Realita
Salah satu alasan utama mengapa anime sering disebut overrated adalah karena ekspektasi penonton yang terlalu tinggi. Banyak orang mengatakan bahwa sebuah anime adalah “masterpiece” atau “wajib ditonton”, sehingga banyak penonton datang dengan harapan besar.
Sayangnya, tidak semua anime bisa memenuhi ekspektasi tersebut. Jika ceritanya ternyata biasa saja atau tidak sesuai selera, rasa kecewa akan semakin besar. Dari situ lahir komentar-komentar bahwa anime tersebut sebenarnya tidak seheboh yang digembar-gemborkan.
Kesimpulan
Label “overrated” untuk anime bersifat relatif dan tergantung dari sudut pandang penonton. Ada yang benar-benar menikmati anime karena visual, musik, atau karakternya, sementara yang lain merasa biasa saja. Jadi, lebih baik menikmati anime sesuai dengan selera masing-masing. Yang terpenting adalah tetap bisa mendapatkan hiburan dan pengalaman seru dari cerita yang disajikan.