Penangkapan Sembilan Orang Terkait Perusakan Kepolisian di Jakarta Timur
Sebanyak sembilan orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan kantor polisi yang terjadi selama aksi demonstrasi di Jakarta Timur. Kejadian tersebut berlangsung pada akhir Agustus 2025 lalu, dan menimbulkan kegaduhan besar di wilayah tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal, menyatakan bahwa pihaknya masih terus mengembangkan penyelidikan untuk mencari pelaku lain yang mungkin terlibat dalam peristiwa ini. Ia juga menegaskan bahwa akan memberikan informasi lebih lanjut kepada media dalam waktu dekat, kemungkinan pada hari Senin mendatang.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur berhasil menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam perusakan beberapa kantor polisi di daerah tersebut. Para tersangka tersebut ditangkap saat aksi demonstrasi berlangsung pada Jumat (29/8) malam dan Sabtu (30/8) dini hari.
Dalam penangkapan tersebut, dua orang terlibat dalam perusakan Polsek Jatinegara, satu orang terlibat dalam perusakan Polsek Cipayung, dan satu orang lainnya terlibat dalam perusakan Polres Metro Jaktim. Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap peran masing-masing tersangka serta mencari kelompok lain yang mungkin turut serta dalam aksi tersebut.
Pada saat kejadian, massa menyerang Polres Metro Jakarta Timur hingga menyebabkan puluhan kendaraan seperti mobil dan sepeda motor yang terparkir di depan gedung hangus terbakar. Kejadian ini terjadi pada dini hari hari Sabtu (30/8), saat massa datang secara masif dan langsung melempari gedung Polres dengan batu serta benda keras lainnya.
Tindakan anarkis tersebut membuat situasi di sekitar Markas Polres Metro Jaktim menjadi sangat mencekam. Massa bahkan disebut melemparkan molotov berkali-kali ke area dalam Polres Metro Jaktim, memperparah kerusakan yang terjadi.
Selain Polres Metro Jaktim, lima Polsek lain di Jakarta Timur juga diserang oleh massa. Kelima Polsek tersebut adalah Polsek Matraman, Makasar, Ciracas, Jatinegara, dan Cipayung. Setiap lokasi serangan menunjukkan adanya koordinasi dan tindakan yang terencana dari para pelaku.
Peristiwa ini menunjukkan tingkat kekerasan yang tinggi selama aksi demonstrasi, serta memicu kekhawatiran terhadap stabilitas keamanan di kawasan Jakarta Timur. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus mengungkap fakta-fakta terkait peristiwa ini dan menuntut para pelaku agar dapat diproses secara hukum.

























































