Keajaiban Sejarah di Kuningan yang Tidak Kalah Menarik
Piramida Agung Giza, salah satu dari tujuh keajaiban dunia, menjadi simbol peradaban kuno yang luar biasa. Bangunan megah ini dibangun sekitar tahun 2584–2561 SM di dataran tinggi Giza, dekat Kota Kairo Mesir, sebagai makam bagi Firaun Khufu. Banyak ilmuwan dan peneliti mengagumi struktur bangunan tersebut karena penggunaan teknologi canggih pada masa itu. Contohnya, terdapat batu raksasa yang dibuat dari jutaan blok batu dengan berat masing-masing mencapai 2,5 ton. Batu-batu ini disusun dengan presisi tinggi, bahkan orientasinya sempurna, hampir sejajar dengan arah utara geografis bumi. Hal ini mengejutkan mengingat pada masa itu belum ada kompas atau alat navigasi modern.
Namun, di balik keajaiban Piramida Agung Giza, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, juga menyimpan misteri yang tidak kalah menarik. Ada beberapa tempat yang diperkirakan usianya lebih tua, sekitar 10.000 hingga 20.000 SM. Ini menunjukkan kemungkinan adanya peradaban yang lebih tua yang masih tersembunyi.
Salah satu lokasi yang menarik adalah Goa Indrakila, yang terletak di Dusun Indrahayu, Desa Karangkancana, Kecamatan Karangkancana. Tempat ini kini menjadi destinasi wisata dan dikelilingi oleh beberapa goa lainnya, seperti Goa Arjuna Mintu Raga Rabi, Goa Leutik, Goa Karang Nangtung, Goa Nang Neng Nengnong, dan Goa Patapaan Munding.
Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan, Rio Anto Permana Saputra, Goa Indrakila memiliki usia sekitar 10.000 hingga 20.000 SM. Ini menjadikannya lebih tua dari Piramida Agung Giza. Bahkan, ada kabar bahwa seorang profesor tertarik untuk membeli tanah di sekitar kawasan tersebut.
Di sekitar daerah yang sama, tepatnya di Puncak Bukit atau Gunung Pojoktiga, Dusun Banjaran, Desa Jabranti, Kecamatan Karangkancana, terdapat Situs Batu Naga atau dikenal juga sebagai Batu Tulis. Tempat ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kuningan dan berada di ketinggian sekitar 1348 mdpl. Gunung ini menjadi batas antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Batu Naga dianggap sebagai peninggalan batu purba. Namun, dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat setempat, tidak satupun yang tahu secara pasti asal-usulnya. Diperkirakan, hubungan budaya antara peninggalan ini dengan masyarakat saat ini sudah terputus.
Selain itu, di wilayah Kuningan juga terdapat situs-situs penting lainnya yang patut dikaji. Salah satunya adalah Situs Bujal Dayeuh di Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, yang diperkirakan usianya sekitar 2.500 SM. Ini menunjukkan bahwa daerah ini memiliki potensi sejarah yang sangat besar.
Kuningan, dengan segala misteri dan keajaibannya, menjadi tempat yang layak untuk dieksplorasi lebih lanjut. Banyak tempat-tempat yang menarik dan mungkin memiliki usia yang hampir sama bahkan lebih tua dari peradaban kuno yang dikenal secara global. Penelitian dan eksplorasi lebih lanjut dapat membuka banyak hal baru tentang sejarah manusia di kawasan ini.