Insiden Kekerasan di Jakarta Utara Mengingatkan pada Bahaya Air Keras
Pada Jumat, 1 Agustus, terjadi insiden kekerasan di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kejadian ini melibatkan empat pelajar dengan inisial AR, YA, JBS, dan MA yang melakukan penyiraman air keras kepada seorang pelajar berinisial AP (17) saat tawuran antar pelajar. Keempat pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 170 ayat 2 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
Insiden ini menunjukkan betapa berbahayanya penggunaan air keras dalam aksi kekerasan, yang dapat menyebabkan luka serius bahkan permanen bagi korban. Peristiwa ini juga mengingatkan masyarakat akan peristiwa penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, delapan tahun lalu yang akhirnya menyebabkan sebelah matanya menjadi buta permanen.
Cara Memberikan Pertolongan Pertama yang Benar
Menghadapi paparan air keras, penting untuk segera memberikan pertolongan pertama yang tepat agar kerusakan yang terjadi bisa diminimalkan. Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan tergantung area tubuh yang terkena air keras:
Kulit yang Terpapar Air Keras
Jika kulit atau tubuh terkena air keras, langkah pertama yang harus segera dilakukan adalah melepas pakaian yang terkena air keras. Tujuannya adalah untuk mengurangi kontak antara air keras dan kulit yang lebih luas. Setelah itu, segera siramkan air dingin ke area yang terkena selama minimal 15 menit. Air yang mengalir dapat membantu mengurangi rasa terbakar dan mendinginkan kulit yang terpapar.
Jika kondisi cukup parah dan menimbulkan luka, cuci area tersebut menggunakan campuran air dan sabun desinfektan yang lembut. Pastikan tidak menggunakan bahan seperti minyak atau salep yang tidak sesuai karena bisa memperburuk kondisi luka. Setelah dibersihkan, oleskan salep antibiotik untuk mencegah infeksi dan tutup luka dengan kain kasa steril.
Mata yang Terkena Air Keras
Jika air keras mengenai mata, segera siram mata dengan air dingin yang mengalir selama 15 menit. Jika ada lensa kontak, segera lepaskan. Pastikan mata tetap terkena aliran air untuk mengurangi iritasi dan mencegah kerusakan yang lebih parah. Jika gejala tidak membaik, segera bawa korban ke fasilitas medis untuk perawatan lebih lanjut.
Pertolongan Pertama ketika Tertelan Air Keras
Jika air keras tertelan, sangat penting untuk tidak mencoba memuntahkan cairan tersebut tanpa anjuran medis. Jangan melakukan resusitasi paru-paru (CPR) dengan cara mulut ke mulut karena risiko paparan zat berbahaya bagi pemberi napas. Longgarkan pakaian korban, seperti dasi atau ikat pinggang, agar pernapasan lebih lancar dan segera bawa korban ke rumah sakit.
Kena Paparan Uap Air Keras
Jika seseorang terpapar uap air keras, segera longgarkan pakaian yang menghambat pernapasan dan bawa korban ke tempat terbuka untuk mendapatkan udara segar. Jika pernapasan korban terganggu, gunakan tabung oksigen jika tersedia. Dalam keadaan darurat, jika korban tidak bernapas, lakukan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut dengan hati-hati, mengingat uap berbahaya yang terhirup bisa berisiko bagi pemberi napas.
Dengan mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat, masyarakat dapat lebih siap menghadapi situasi darurat akibat paparan air keras. Kesadaran akan bahaya air keras dan cara penanganannya sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih besar dan melindungi keselamatan jiwa.