Upaya Pengacara Sean ‘Diddy’ Combs untuk Mendapatkan Grasi
Pengacara Sean ‘Diddy’ Combs, Nicole Westmoreland, mengungkapkan bahwa kliennya telah melakukan komunikasi dengan Presiden Donald Trump dalam upaya meminta grasi menjelang vonis yang akan dijatuhkan pada 3 Oktober mendatang. Informasi ini disampaikan dalam wawancara dengan CNN pada 5 Agustus 2025. Westmoreland menyatakan bahwa pihaknya telah berbicara tentang kemungkinan pengampunan, meskipun saat ini Gedung Putih belum memberikan respons resmi terkait permintaan tersebut.
Westmoreland menunjukkan bahwa Diddy tetap optimis meskipun menghadapi kemungkinan hukuman yang cukup berat. Namun, banyak pihak meragukan apakah tim hukum Diddy benar-benar sudah menghubungi Trump. Beberapa sumber mengatakan bahwa orang-orang di sekitar Diddy mencoba menghubungi pemerintah Trump, tetapi mereka bukan bagian dari kuasa hukumnya sendiri.
Kritik terhadap Upaya Mendapatkan Pengampunan
Kabar bahwa kubu Diddy berusaha mendapatkan pengampunan dari Trump sampai ke telinga para penyintas. Mereka lalu mengirim surat berisi desakan agar Trump menolak gagasan itu. Seorang sumber yang hadir di persidangan mengatakan bahwa alasan utama Diddy datang ke Trump adalah karena putus asa.
Dalam draf surat desakan tersebut, para penyintas menyatakan bahwa Diddy sedang mencoba “merebut kembali kendali” dan “menulis ulang sejarah” setelah ia dinyatakan bersalah atas tuduhan prostitusi. Bagi para penyintas, pengampunan bagi Diddy tidak hanya tidak adil, tetapi juga menjadi pesan yang menyakitkan bahwa penderitaan mereka bisa dinegosiasikan.
Perlawanan Penyintas Lewat Surat ke Trump
Para penyintas bersedia datang ke Gedung Putih untuk menyampaikan argumen mereka terhadap permintaan grasi Diddy di depan Trump. Dalam surat yang diperoleh Rolling Stone, mereka menyatakan ingin menyampaikan kebenaran tanpa batasan hukum atau manipulasi hubungan masyarakat.
Trump pernah ditanya wartawan soal kemungkinan memberikan grasi kepada Diddy pada Mei lalu. Ia menyatakan siap meninjau fakta-fakta kasus, namun mengakui bahwa komentar buruk Diddy tentang dirinya di masa lalu membuat keputusan tersebut lebih sulit. Saat ditanya kembali oleh Newsmax pada 1 Agustus lalu, Trump tetap ambigu. Ia mengatakan bahwa Diddy seperti setengah tidak bersalah, meski tidak tahu pasti apa yang terjadi.
Trump juga mengisyaratkan bahwa ia tidak akan mengampuni Diddy. Meski mengakui bahwa Diddy tampak seperti orang yang baik, ia menyebut bahwa Diddy pernah mengambil sikap bermusuhan saat ia mencalonkan diri. Ia mengatakan bahwa memberikan grasi kepada Diddy sangat sulit dilakukan.
Tanggapan Gedung Putih
Saat CNN mencoba menanyakan perihal permintaan grasi tersebut, Gedung Putih memilih untuk tidak berkomentar. Mereka menyatakan bahwa mereka tidak akan mengomentari ada atau tidaknya permintaan grasi.
Putusan dan Potensi Hukuman
Pada 2 Juli, juri memutuskan bahwa Diddy bersalah atas dua dakwaan lebih ringan yakni perdagangan seks. Ia dibebaskan dari dakwaan berat seperti pemerasan dan perdagangan manusia. Meski menghadapi hukuman maksimal 20 tahun, analis hukum memperkirakan bahwa Diddy mungkin akan dijatuhi hukuman antara 4 hingga 5 tahun, tergantung pada rekomendasi jaksa yang akan diumumkan September nanti.
Diddy telah ditahan sejak penangkapannya pada September 2024 dan lima kali permohonan jaminannya ditolak. Pengacaranya menyebut bahwa masa tahanan ini adalah pengalaman yang “merendahkan hati” dan menyatakan bahwa tim pembela sedang menyiapkan banding.
Tuduhan Jaringan Kriminal dan Gugatan Perdata
Jaksa menuduh Combs memimpin jaringan kriminal yang melibatkan karyawan-karyawannya, dengan modus memaksa korban seperti Cassie Ventura dan lainnya terlibat dalam aktivitas seksual yang dipengaruhi narkoba. Aktivitas ini dikenal sebagai “Freak Offs” atau “hotel nights”.
Selain kasus pidana, Combs juga menghadapi puluhan gugatan perdata dari berbagai pihak, termasuk beberapa yang mengklaim masih di bawah umur saat kejadian. Namun, pengacaranya mencatat bahwa sebagian besar tuduhan dalam gugatan tersebut tidak termasuk dalam kasus yang diajukan oleh pemerintah.