Apa Itu Kemoterapi Intratekal?
Kemoterapi intratekal adalah bentuk pengobatan kanker yang digunakan untuk mengatasi kondisi di mana kanker menyebar ke cairan serebrospinal (CSF) atau ruang intratekal. Ruang ini terletak antara dua lapisan jaringan pelindung otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut meninges. Karena cairan ini melindungi sistem saraf pusat, obat-obatan biasa yang diminum tidak mampu menembusnya secara efektif. Oleh karena itu, kemoterapi intratekal menjadi pilihan utama dalam situasi tertentu.
Jenis Kanker yang Dapat Diobati dengan Kemoterapi IT
Kemoterapi intratekal paling sering digunakan untuk mengatasi kanker yang berpotensi menyebar ke otak atau sumsum tulang belakang. Contohnya termasuk beberapa jenis leukemia dan limfoma. Misalnya, leukemia limfoblastik akut (LLA) memiliki risiko tinggi penyebaran ke CSF, yang bisa mencapai hingga 50 persen dari pasien. Untuk mencegah hal ini, pasien LLA seringkali menjalani kemoterapi intratekal sebelum sel kanker mencapai CSF.
Selain itu, kemoterapi intratekal juga digunakan untuk mengatasi limfoma Burkitt, limfoma limfoblastik, atau limfoma sel B besar difus. Jika dokter menemukan sel kanker yang sudah ada di dalam CSF, pengobatan ini juga menjadi opsi utama. Beberapa jenis kanker lain seperti kanker payudara, kanker paru-paru, dan melanoma juga berpotensi menyebar ke CSF atau meninges, dengan kemungkinan sekitar 5 persen.
Cara Pemberian Kemoterapi Intratekal
Pengobatan ini dapat diberikan melalui pungsi lumbal atau spinal tap. Prosedur ini mirip dengan pengambilan sampel cairan tubuh untuk diagnosis kanker. Dokter akan menggunakan jarum suntik untuk memasukkan obat langsung ke dalam CSF antara dua ruas tulang belakang. Sebelum proses dimulai, pasien akan diberikan obat bius untuk mengurangi ketidaknyamanan.
Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 30 menit. Setelahnya, pasien perlu berbaring diam selama satu jam agar obat dapat menyebar secara merata dalam ruang intratekal. Jika pasien membutuhkan banyak dosis atau pengobatan jangka panjang, dokter mungkin menyarankan penggunaan implan. Implan ini berupa perangkat kecil yang disebut reservoir Ommaya, yang ditempatkan di bawah kulit kepala melalui operasi singkat.
Reservoir Ommaya dilengkapi dengan kateter yang terhubung ke ruang intratekal. Penggunaannya mirip dengan infus pada bagian tubuh lain. Selain itu, jika pasien memerlukan tes cairan serebrospinal di masa depan, dokter dapat mengambil cairan melalui alat ini. Meskipun prosedur ini mengurangi ketidaknyamanan, tetap ada risiko kecil infeksi seperti pada jenis operasi lainnya.


























































