Ikan Kecil yang Tidak Terkenal Namun Sangat Penting
Jika berbicara tentang ikan kecil, mungkin kamu lebih akrab dengan ikan guppy, cere, atau cupang. Ketiga jenis ikan tersebut terkenal karena memiliki warna yang menarik dan jumlah populasi yang cukup banyak. Namun, jika kamu menggali lebih dalam, ada satu ikan kecil yang tidak terkenal namun sangat penting, yaitu Fundulus heteroclitus atau dikenal juga dengan nama mummichog.
Meski namanya terdengar asing bagi masyarakat Indonesia, mummichog justru sering menjadi objek penelitian ilmiah. Apa saja fakta menarik tentang ikan ini? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Ikan Mungil dengan Ukuran Maksimal 15 Sentimeter
Mummichog bukanlah ikan besar, melainkan ikan kecil yang memiliki ukuran rata-rata sekitar 7,5 hingga 9 sentimeter. Panjang maksimalnya bisa mencapai 15 sentimeter. Bentuk tubuhnya memanjang, siripnya tidak terlalu lebar, dan matanya bulat serta besar. Warna tubuh mummichog tidak terlalu mencolok, umumnya berwarna krem dan cokelat dengan bintik-bintik serta garis putih di bagian tubuh, sirip, dan ekor.
Termasuk Omnivor atau Pemakan Segala
Menurut sebuah artikel di jurnal Journal of Experimental Biology, mummichog merupakan ikan omnivor yang dapat memakan berbagai jenis makanan. Dalam penelitian, ditemukan sisa-sisa makanan seperti krustasea, alga, moluska, ikan kecil, larva serangga, rumput, hingga telur dari sesama mummichog. Karena ukuran tubuhnya yang kecil, mummichog biasanya mencari makan dengan cara berenang dan mencari makanan secara santai. Saat menemukan makanan, ia akan langsung memangsa atau mengejar makanan tersebut dengan gesit dan lincah.
Kemampuan Bertahan Hidup yang Luar Biasa
Artikel di jurnal Comparative Biochemistry and Physiology D menjelaskan bahwa mummichog memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa. Ia bisa hidup di berbagai kondisi lingkungan, mulai dari suhu air antara 6 hingga 35 derajat Celsius. Selain itu, ikan ini juga toleran terhadap perubahan suhu air, antara 15 hingga 30 derajat Celsius. Ia mampu mengubah metabolisme tubuhnya untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan.
Tak hanya itu, mummichog juga termasuk ikan yang paling toleran terhadap perubahan salinitas air. Ia bisa hidup baik di air tawar maupun air asin tanpa masalah. Selain itu, mummichog memiliki kemampuan untuk bernapas langsung dari udara, mirip dengan ikan lele. Dengan kemampuan ini, mummichog bisa bertahan hidup di daerah yang hampir kering.
Berperan sebagai Agen Pengontrol Nyamuk
Menurut informasi dari laman iNaturalist, mummichog berperan sebagai agen pengendali nyamuk yang efektif. Ikan ini sering memakan jentik atau larva nyamuk yang hidup di perairan. Dengan demikian, populasi nyamuk bisa dikontrol, sehingga penyebaran penyakit seperti demam berdarah dan cikungunya bisa diminimalisir. Jika mummichog hadir di suatu daerah, manusia tidak perlu repot-repot melakukan pembasmian jentik secara manual.
Spesies yang Penting dalam Ilmu Pengetahuan
Banyak sumber dan penelitian menyebutkan bahwa mummichog sangat berguna bagi ilmu pengetahuan. Ia sering dijadikan objek penelitian oleh para ahli dari berbagai bidang, seperti fisiologi, toksinologi, biologi, dan kesehatan. Mummichog bahkan menyandang rekor sebagai ikan pertama yang dikirim ke luar angkasa. Hal ini terjadi pada tahun 1973, ketika mummichog dikirim dalam plastik yang diterbangkan ke luar angkasa. Setelah sampai di luar angkasa, mummichog mengalami kesulitan berenang, tetapi akhirnya berhasil bereproduksi.
Di balik namanya yang aneh dan ukuran tubuhnya yang kecil, mummichog adalah ikan yang unik dan sering muncul dalam berbagai penelitian ilmiah. Para ahli masih terus melakukan observasi dan penelitian terhadap ikan ini. Semua penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi manusia di masa depan. Oleh karena itu, dukungan terhadap penelitian-penelitian ini sangat penting.