Pengembangan Aplikasi Mbudur.ai untuk Pariwisata Candi Borobudur
Sebuah tim dari Telkom University mengembangkan aplikasi bernama Mbudur.ai yang dirancang untuk menyediakan berbagai informasi seputar Candi Borobudur menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Aplikasi ini saat ini hanya dapat diakses oleh pengguna di kios informasi Desa Borobudur, belum tersedia secara online. Proyek ini melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan.
Aplikasi Mbudur.ai dibuat dengan kolaborasi antara beberapa dosen program S1 Informatika dari Telkom University, seperti Andy Maulana Yusuf, Z. K. Abdurahman Baizal, dan Soni Fajar Surya Gumilang. Selain itu, turut serta dalam proyek ini adalah Musrinah, dosen D4 Konversi Energi dari Politeknik Bandung. Di sisi mahasiswa, terlibat Saskia Putri Ananda, Putri Nurika Adila, Muhammad Rakha, serta Nadia Apsarini dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB).
Menurut Baizal, nama Mbudur.ai berasal dari sebutan warga lokal terhadap Candi Borobudur. Aplikasi ini telah digunakan sejak Mei 2025. Ide pembuatan teknologi ini muncul dari permintaan para penggiat pariwisata di area Candi Borobudur. Mereka berharap bisa menciptakan sebuah kawasan wisata digital yang lebih modern dan informatif.
Sistem AI yang digunakan dalam Mbudur.ai dilatih dengan berbagai dokumen yang berkaitan dengan Desa Borobudur, termasuk informasi tentang pertunjukan seni, wisata, dan sejarah. Teknologi ini dikelola oleh Komunitas Desameta Borobudur, yang juga telah dilatih untuk meningkatkan pengetahuan tentang desa dan candi tersebut.
Menurut Baizal, informasi yang disajikan dalam aplikasi ini berupa teks tanpa foto atau video. Aplikasi ini menyediakan data lengkap mengenai destinasi wisata, usaha mikro kecil dan menengah, pagelaran budaya, serta sejarah Candi Borobudur. Untuk menggunakan layanan ini, pengguna cukup mengetikkan pertanyaan pada kolom pencarian, mirip dengan fitur chatbot.
Mbudur.ai diharapkan menjadi pemandu digital bagi pengunjung Candi Borobudur maupun destinasi lainnya di Magelang, Jawa Tengah. Salah satu anggota Komunitas Desameta, A. Ujang, menyatakan optimisme bahwa aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut. Layanan cerdas ini bisa menjadi media pembelajaran budaya bagi generasi muda.
“Mbahudur.ai dapat dimanfaatkan di sekolah-sekolah maupun oleh agen perjalanan,” ujarnya melalui keterangan tertulis dari Telkom University. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan mampu memperkaya pengalaman wisatawan dan memberikan akses informasi yang lebih mudah dan cepat.