Pengalaman Menyedihkan Keponakan Chika Jessica Saat Demo di Bandung
Seorang selebriti ternama, Chika Jessica, baru-baru ini membagikan pengalaman tidak menyenangkan yang dialami oleh keponakannya saat berada di tengah aksi demo di Bandung. Kejadian tersebut terjadi ketika korban sedang menjajakan tahu bulat di pinggir jalan dan secara tidak sengaja menjadi korban salah pukul dari aparat kepolisian.
Menurut keterangan yang diberikan oleh Chika Jessica melalui media sosialnya, keponakannya itu awalnya tidak terlibat dalam aksi demonstrasi. Saat kejadian, ia sedang berada di sekitar lokasi demo dengan tujuan hanya untuk makan dan tidak berniat mengikuti aksi tersebut. Namun, tanpa disengaja, korban menjadi target pemukulan dari polisi yang sedang mengejar para peserta demo.
“Kemarin malam di Bandung, keponakan saya menjadi korban pemukulan oleh polisi. Saat itu, polisi sedang mengejar pendemo dan memukul orang-orang secara acak,” ujarnya dalam postingan yang viral di media sosial.
Keponakan Chika Jessica diketahui sedang dalam perjalanan pulang kerja dan berhenti untuk memesan tahu bulat di gerobak pedagang. Tiba-tiba, ia diseret dan dipukul kepalanya oleh oknum polisi. Meskipun teman-temannya sudah memberitahu polisi bahwa korban bukan peserta aksi demo, hal itu tidak menghentikan pemukulan yang terjadi.
“Temannya bahkan berteriak ‘ini mah karyawan pak, baru pulang kerja’. Namun, temannya juga ikut kena hantaman dari pentungan polisi,” tambah Chika Jessica.
Ia menyadari bahwa dalam situasi seperti ini, sering kali ada oknum yang menyusup dan berpura-pura sebagai peserta demo. Namun, ia berharap pihak kepolisian lebih hati-hati dalam mengamankan situasi agar tidak terjadi kesalahan penangkapan atau pemukulan.
“Dalam kondisi yang tidak kondusif seperti ini, pasti ada saja orang yang mencoba menyusup. Tapi tolong jangan sampai salah sasaran. Nyawa manusia tidak bisa diganti,” ujarnya dengan nada prihatin.
Chika Jessica menambahkan bahwa keponakannya mengalami luka dan trauma akibat kejadian tersebut. Korban disebut mengalami memar pada kepala dan rasa sakit di tubuh karena diseret oleh polisi.
“Korban merasa sangat sakit karena diseret dan kepalanya mengalami memar. Bahkan, hal yang tidak diinginkan terjadi pada saudara kami,” jelasnya.
Kondisi Aksi Demo di Bandung yang Ricuh
Dilansir dari Wartakotalive.com, aksi demo di Gedung DPRD Jabar memang berakhir ricuh. Demo tersebut berlangsung di sekitar Kampus Unisba dan Kampus Unpas, Jalan Tamansari, Kota Bandung, pada Senin (1/9/2025) malam. Suasana di sekitar Jalan Tamansari sempat mencekam, sehingga beberapa peserta aksi memilih untuk masuk ke dalam kampus guna melindungi diri.
Menurut Presma Unisba, Kamal Rahmatullah, insiden ini terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu, sejumlah mahasiswa yang sedang beristirahat tiba-tiba didatangi segerombolan polisi dan TNI. Mereka langsung menyerang ke arah bawah, sehingga mahasiswa berlarian ke dalam kampus.
Akhirnya, ketika semua peserta aksi telah masuk ke dalam kampus, pihak kepolisian melakukan penembakan gas air mata. Penembakan dilakukan dari jarak sekitar 2 meter dari gerbang kampus. Akibatnya, sejumlah mahasiswa mengalami sesak napas dan luka-luka.
“Polisi bergerak ke arah kampus hingga menyebabkan ada satpam yang terluka dan beberapa mahasiswa mengalami sesak napas akibat gas air mata,” ujarnya.
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya koordinasi dan kesadaran pihak kepolisian dalam menghadapi aksi demo. Dengan situasi yang semakin rumit, setiap langkah harus diambil dengan hati-hati agar tidak menimbulkan korban tak terduga.


























































