Video Konvoi Pemotor di Klaten Viral, Polisi Langsung Tindak Lanjuti
Sebuah video yang menampilkan aksi konvoi pemotor yang diduga masih anak-anak berjalan dengan cara tidak aman dan berbahaya menjadi viral di media sosial. Aksi tersebut memicu kekhawatiran masyarakat karena dianggap meresahkan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Video tersebut terekam oleh salah satu penumpang mobil yang melintasi jalur yang sama. Dalam rekaman, terlihat rombongan pemotor yang berjalan zig-zag, mengisi seluruh badan jalan, serta menyalip kendaraan lain secara tidak wajar. Hal ini semakin memperkuat kekhawatiran terhadap keselamatan berkendara.
Selain itu, beberapa pembonceng motor terlihat mengayunkan benda yang mirip dengan sabuk dan tidak menggunakan helm. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran akan keselamatan berkendara. Dalam video tersebut juga terdapat momen ketika seorang pengendara terjatuh dan hampir tertabrak kendaraan lain.
Penanganan Polisi Terhadap Aksi Konvoi Berbahaya
Setelah video tersebut beredar, pihak kepolisian langsung bertindak. Satlantas Polres Klaten menyatakan bahwa mereka telah melakukan pencarian terhadap para pelaku. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis (4/9/2025) sore, tepatnya di ruas jalan raya Solo-Jogja wilayah Klaten.
Tim Satlantas Polres Klaten segera menindaklanjuti laporan tersebut. Kurang dari 24 jam, sebanyak tujuh sepeda motor berhasil diamankan bersama dengan para pengendaranya. Aksi konvoi tersebut terjadi di jalan raya Jogja-Solo mulai dari batas kota hingga wilayah Kemudo, Kecamatan Prambanan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Klaten, Iptu Alif Akbar Lukman Hakim, menjelaskan bahwa tujuh sepeda motor dan pengendaranya langsung ditindak. Para pengendara tersebut diketahui masih berstatus sebagai pelajar SMP.
Mereka dikenai sanksi tilang dan wajib lapor ke Satlantas Polres Klaten. Seluruh pelaku berasal dari wilayah Klaten. Aksi konvoi tersebut terjadi setelah mereka menonton pertandingan futsal.
Imbauan untuk Keselamatan Berkendara
Iptu Alif mengimbau kepada seluruh pengendara, khususnya anak di bawah umur, agar tetap berhati-hati. Menurutnya, meskipun boleh menonton pertandingan olahraga, namun tidak diperbolehkan untuk membawa motor sendiri. Alasan utamanya adalah karena mereka belum memiliki surat-surat seperti SIM. Selain itu, penggunaan knalpot brong juga dilarang.
Alif juga mengajak peran serta orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka. Ia menekankan pentingnya pengawasan orang tua untuk mencegah aksi serupa yang bisa membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain.
Kerja Sama dengan Sekolah
Pihak kepolisian juga melakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah terkait. Sebelum kejadian tersebut terjadi, Satlantas Polres Klaten sudah memberikan sosialisasi tentang keselamatan berlalu lintas. Namun, setelah kejadian ini, mereka akan meningkatkan intensitas patroli secara mobile.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mencegah aksi-aksi yang tidak aman dan membahayakan keselamatan pengguna jalan. Dengan kolaborasi antara pihak kepolisian, orang tua, dan institusi pendidikan, diharapkan kesadaran akan keselamatan berkendara dapat meningkat.

























































