Pelajar SMK Di-Bully oleh Kakak Kelas, Korban Harus Jalani Operasi
Seorang pelajar kelas 10 di salah satu SMK Negeri Cikarang Barat berinisial AAI (16) dilaporkan mengalami dugaan perundungan oleh belasan kakak kelasnya. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi keluarga korban, yang akhirnya melaporkan insiden tersebut kepada pihak kepolisian.
Akibat tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh teman sejawatnya, korban menderita luka serius. Luka tersebut mencakup rahang kiri yang patah dan cedera pada bagian mulut. Karena kondisi tersebut, korban harus menjalani operasi di rumah sakit untuk memperbaiki kondisinya.
Ayah korban, Indra Prahasta (41), menjelaskan bahwa tindakan perundungan yang dialami putranya dipicu karena anaknya ketahuan bergaul dengan siswa dari jurusan lain. Menurut penuturan korban, beberapa siswa kelas 12 di sekolah tersebut melarang murid baru untuk berinteraksi dengan siswa dari jurusan berbeda. Hal ini menjadi dasar dari tindakan yang dilakukan oleh para pelaku.
“Alasan itu jelas tidak masuk akal bagi kami pihak keluarga,” ujar Indra, Kamis (18/9). Ia menyampaikan bahwa tindakan yang dilakukan oleh kakak kelas korban sangat tidak wajar dan tidak dapat dibenarkan.
Kejadian ini telah membuat keluarga korban merasa tidak aman dan khawatir akan keselamatan putra mereka. Oleh karena itu, keluarga resmi melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian pada Kamis (4/9). Dengan adanya laporan ini, diharapkan pihak berwajib dapat memberikan perlindungan dan keadilan bagi korban.
Kapolsek Cikarang Barat, AKP Tri Baskoro Bintang Wijaya, menyampaikan bahwa pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Polisi juga masih menunggu kondisi kesehatan korban agar dapat memberikan keterangan lebih lengkap.
“Kami sudah menerima laporan dan masih dalam tahap penyidikan. Korban belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya masih lemah,” ujar Bintang. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian akan segera mengambil langkah-langkah sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Tindakan Perundungan yang Mengancam Keselamatan Siswa
Perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah adalah tindakan yang sangat berbahaya dan dapat berdampak buruk terhadap psikologis maupun fisik korban. Dalam kasus ini, tindakan yang dilakukan oleh belasan kakak kelas terhadap pelajar SMK menunjukkan adanya kekerasan yang tidak terkendali.
Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab tindakan perundungan ini antara lain rasa dominasi, kecemburuan, atau bahkan tekanan dari lingkungan sekolah. Namun, hal ini tidak dapat menjadi alasan untuk melakukan tindakan yang melanggar hak asasi manusia.
Selain itu, kebijakan sekolah yang tidak jelas juga bisa menjadi faktor pendukung terjadinya perundungan. Dalam kasus ini, larangan siswa baru untuk berinteraksi dengan siswa jurusan lain menunjukkan adanya aturan yang tidak proporsional dan bisa memicu konflik.
Langkah yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Perundungan
Untuk mencegah terulangnya kejadian seperti ini, diperlukan langkah-langkah yang lebih efektif dari pihak sekolah dan komunitas. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Peningkatan kesadaran siswa tentang pentingnya toleransi dan saling menghargai
- Pelatihan guru dan staf sekolah dalam mengenali tanda-tanda perundungan
- Pembentukan program mentoring untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah
- Penguatan sistem pengaduan yang aman dan cepat bagi korban perundungan
Dengan adanya tindakan preventif dan edukasi yang baik, diharapkan kejadian perundungan di lingkungan sekolah dapat diminimalisir dan keamanan serta kenyamanan siswa dapat terjaga.

























































