Pemeriksaan Menyeluruh Terhadap Mobil MBG yang Tabrak Siswa SD
UP PKB Cilincing telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap mobil operasional pengangkut makan bergizi gratis (MBG) yang menabrak gerbang dan siswa SDN Kalibaru 01, Jakarta Utara. Pemeriksaan ini mencakup pengecekan fisik hingga uji jalan terhadap kendaraan tersebut.
Sistem pengereman mobil mulai dari pedal rem hingga reservoir tank untuk minyak rem dinyatakan dalam kondisi baik. Tidak ada kekurangan atau kebocoran pada sistem hidrolik rem. Rem depan cakram maupun rem belakang tromol juga bekerja dengan baik.
Kasatpel Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Cilincing, Dardi Wahyudi mengungkapkan bahwa seluruh saluran hidrolik rem berfungsi normal. “Tidak ada kebocoran di selang-selang, baik yang membagi depan kanan-kiri, belakang kanan-kiri. Jadi kondisi kendaraan untuk sistem pengeremannya bagus untuk rem utama,” jelasnya.
Namun, sebelumnya tersangka Adi Irawan sempat mengaku bahwa mobilnya seperti bergerak sendiri sesaat sebelum kecelakaan. Rekaman CCTV juga menunjukkan bahwa mobil sempat berhenti di depan gerbang sekolah sebelum tiba-tiba melaju lebih cepat ke arah para siswa yang tengah mengikuti kegiatan literasi pagi.
Adi berdalih bahwa rem mobilnya tidak berfungsi saat ia hendak memarkirkan kendaraan. “Nah, di situ kan saya biasanya nunggu di bawah turunan tuh. Abis itu enggak tahu kenapa mobilnya kegas dikit-dikit tuh. Waktu saya injak rem tidak dapat. Baru dapat pas sudah di situ (di halaman sekolah),” ucap Adi dalam video viral yang beredar.
Namun, hasil pemeriksaan oleh Dishub dan penyidikan polisi menunjukkan bahwa tidak ada masalah teknis pada kendaraan. Polisi menegaskan bahwa kecelakaan terjadi murni akibat human error lantaran Adi mengemudi dalam kondisi kurang tidur.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengungkap bahwa Adi baru tidur sekitar pukul 04.00 WIB dan sudah mengemudi kembali sejak 05.30 WIB. “Pada saat mengendarai kendaraan, tersangka dalam kondisi yang tidak layak. Minim istirahat membuatnya tidak fokus, sehingga berakibat fatal terhadap kejadian di SDN 01,” kata Erick.
Tes urine dan alkohol terhadap Adi juga menunjukkan hasil negatif. Berdasarkan gelar perkara 1 x 24 jam setelah kejadian, Adi resmi ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan luka berat.
Mobil MBG tersebut sebelumnya menabrak gerbang sekolah sebelum melaju ke lapangan tempat para siswa duduk bersila untuk mengikuti kegiatan literasi, Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. Sebanyak 21 siswa dan satu guru terluka, dengan 12 korban masih menjalani perawatan di RSUD Cilincing dan RSUD Koja.
Penyebab Kecelakaan
Kecelakaan yang menimpa puluhan siswa SD di Jakarta Utara disebabkan oleh faktor manusia. Adi Irawan, pengemudi mobil MBG, ditemukan dalam kondisi kurang tidur saat mengemudikan kendaraan. Hal ini memengaruhi kemampuan fokus dan kesadaran yang sangat penting dalam berkendara.
Polisi melakukan investigasi menyeluruh terhadap kecelakaan tersebut. Hasilnya, tidak ada kerusakan teknis pada kendaraan yang digunakan oleh Adi. Semua sistem pengereman berfungsi dengan baik, termasuk rem utama dan rem parkir.
Adi mengaku bahwa mobilnya tiba-tiba melaju tanpa kontrol saat ia mencoba memarkirkannya. Namun, rekaman CCTV menunjukkan bahwa mobil sempat berhenti sebelum tiba-tiba melaju ke arah siswa. Peristiwa ini menunjukkan bahwa adanya gangguan konsentrasi pada pengemudi.
Selain itu, tes urine dan alkohol dilakukan terhadap Adi. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada zat yang mengganggu fungsi tubuhnya. Ini semakin memperkuat klaim bahwa kecelakaan terjadi karena faktor manusia.
Konsekuensi Hukum
Berdasarkan hasil penyidikan dan gelar perkara, Adi ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan luka berat. Hukuman yang bisa diterima oleh Adi sangat berat, mengingat dampak kecelakaan yang menimpa banyak siswa dan seorang guru.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pengemudi agar tetap waspada dan tidak mengemudi dalam kondisi tidak sehat. Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya.
Kerugian yang Ditanggung
Akibat kecelakaan ini, sebanyak 21 siswa dan satu guru terluka. Dari jumlah tersebut, 12 korban masih menjalani perawatan di RSUD Cilincing dan RSUD Koja. Kondisi kesehatan para korban sedang dipantau secara ketat oleh tim medis.
Para siswa yang terluka mengalami cedera ringan hingga sedang. Beberapa di antaranya harus menjalani perawatan intensif. Guru yang terluka juga mendapatkan perawatan medis yang sesuai dengan kondisinya.


















































