Dua Peneliti IPB University Meraih Penghargaan Internasional
Dua dosen sekaligus peneliti dari Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB University, yaitu Damayanti Buchori dan Purnama Hidayat, baru saja meraih prestasi di tingkat internasional. Keduanya terlibat dalam kolaborasi riset lintas negara bersama Zia Mehrabi dari University of Colorado, Amerika Serikat, serta 57 ilmuwan lain dari berbagai belahan dunia. Hasil dari penelitian ini mendapatkan penghargaan Juara Internasional edisi ke-3 Frontiers Planet Prize.
Proyek sains yang dianggap paling inovatif dan memberikan solusi nyata bagi keberlanjutan Bumi tersebut mendapatkan insentif sebesar US$ 1 juta. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Science dengan judul “Farming Practices: Joint environmental and social benefits from diversified agriculture.” Frontiers Planet Prize diselenggarakan oleh Frontiers Research Foundation untuk mendorong dan mengakselerasi penelitian sains yang berdampak langsung terhadap keselamatan planet. Pemenangnya dipilih berdasarkan kontribusi terhadap pengembangan pemahaman soal sistem bumi. Tim penilai juga menyaring upaya peserta untuk menghadirkan solusi yang konkret.
Damayanti Buchori menilai pencapaian ini membuktikan kontribusi luar biasa ilmuwan Indonesia, khususnya dari IPB University, dalam riset global yang dibuat untuk menyelamatkan Bumi. Ia menyebut pengalaman kali ini sangat unik. “Bukan saja karena ini kerja sama lintas benua, melainkan karena datanya dikumpulkan dari berbagai negara yang risetnya dilakukan sendiri-sendiri dan terpisah,” ujar Damayanti melalui keterangan tertulis pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Riset ini dianggap mempertemukan sains Barat dengan pengetahuan lokal dalam skala dunia. “Setelah dilihat, ada ‘commonalities across the world’ yang justru memperkuat praktik-praktik pertanian lokal,” tambahnya. “Bahwa diversified agriculture seperti mix cropping, pertanian terintegrasi, justru menghasilkan win-win solution, dilihat dari sisi sosio-ekonomi dan lingkungan.”
Puluhan Studi Lintas Negara
Dalam publikasi ini, tim peneliti mengkaji manfaat diversifikasi pertanian terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial. Studi ini menyaring data dari 24 studi di 11 negara, meninjau total 2.655 petani. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi diversifikasi seperti integrasi tanaman, ternak, konservasi air, dan keanekaragaman hayati berdampak positif ganda. Strategi ini mampu meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani sekaligus menjaga ekosistem. “Temuan ini menjadi landasan penting bagi penyusunan kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan,” ujar Damayanti.
Purnama Hidayat juga mengaku merasa bersyukur bisa ikut dalam kolaborasi yang menghasilkan artikel ilmiah di jurnal Science. “Pengalaman ini semakin menguatkan komitmen kami untuk terus berkarya dan memperluas jejaring kerja sama dengan peneliti di tingkat nasional, maupun internasional,” katanya.
Keberlanjutan Pertanian Berbasis Lokal
Penelitian ini menegaskan bahwa pendekatan pertanian yang berbasis keanekaragaman dan integrasi dapat memberikan manfaat yang signifikan baik secara ekologis maupun sosial. Hal ini menunjukkan bahwa solusi yang efektif tidak selalu berasal dari teknologi modern, tetapi juga dari praktik tradisional yang telah terbukti efektif di berbagai wilayah. Dengan menggabungkan pengetahuan lokal dan pendekatan ilmiah modern, para peneliti berhasil menciptakan model pertanian yang lebih berkelanjutan dan adil.
Kolaborasi internasional ini juga menjadi contoh bagaimana ilmu pengetahuan dapat bekerja sama untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati. Dengan partisipasi aktif dari ilmuwan Indonesia, proyek ini menunjukkan bahwa negara-negara berkembang juga memiliki peran penting dalam mengembangkan solusi-solusi inovatif untuk masalah-masalah global.
Masa Depan Pertanian Berkelanjutan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi kebijakan pertanian yang lebih berkelanjutan di berbagai negara. Dengan menunjukkan bahwa pendekatan pertanian yang beragam dan terintegrasi dapat meningkatkan hasil produksi sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem, penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pembuat kebijakan dan pelaku pertanian.
Selain itu, kolaborasi antar negara ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama lintas batas dalam menghadapi isu-isu global. Dengan saling berbagi pengetahuan dan data, ilmuwan dari berbagai belahan dunia dapat menciptakan solusi yang lebih luas dan berkelanjutan. Proyek ini menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya tentang eksplorasi dan inovasi, tetapi juga tentang kerja sama dan keberlanjutan.