Video Penganiayaan Pejabat Daerah Viral di Media Sosial
Sebuah video yang menunjukkan aksi penganiayaan terhadap seorang warga oleh seorang pejabat daerah mendadak menjadi perhatian publik. Kejadian ini terjadi di Kabupaten Halmahera Barat, dan viral di media sosial pada hari Kamis, 18 September 2025.
Dalam rekaman video tersebut, tampak seorang warga sedang menyampaikan protes terkait kelangkaan minyak tanah yang dialami masyarakat setempat. Saat itu, ia mencoba meminta penjelasan dari pihak terkait. Namun, suasana berubah menjadi ricuh ketika Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) tiba-tiba melakukan pemukulan terhadap warga tersebut.
Video yang tersebar luas di akun @labadain_07 menunjukkan bagaimana situasi semakin memanas. Seorang staf dinas mencoba untuk menenangkan keadaan dengan merangkul korban. Meski begitu, Kepala Dinas tetap melanjutkan tindakan kekerasan dengan memukul warga tersebut beberapa kali. Hal ini membuat suasana semakin kacau.
Terdengar suara salah satu pegawai yang mengatakan bahwa warga tersebut bertanya dengan cara yang dianggap tidak sopan. Hal ini diduga menjadi pemicu emosi sang kepala dinas hingga nekat melakukan tindakan kasar.
Aksi pemukulan oleh pejabat daerah ini langsung mendapat kecaman dari masyarakat. Banyak netizen menilai bahwa tindakan seperti ini tidak pantas dilakukan, terlebih oleh seorang pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.
Kelangkaan minyak tanah di Halmahera Barat sudah menjadi masalah serius selama beberapa pekan terakhir. Warga mengeluh kesulitan memenuhi kebutuhan harian mereka karena harga yang tinggi dan distribusi yang tidak lancar. Masalah ini semakin memperparah ketegangan antara masyarakat dan pemerintah setempat.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat atau Dinas Perindagkop terkait insiden tersebut. Masyarakat menantikan langkah tegas apakah akan ada proses hukum atau sanksi administratif terhadap pejabat yang terlibat.
Peristiwa ini menarik perhatian publik karena dianggap sebagai indikasi lemahnya komunikasi antara pihak pemerintah dan masyarakat. Banyak orang menuntut agar kasus ini segera ditangani secara serius agar tidak menambah keresahan di tengah kondisi masyarakat yang sedang menghadapi kelangkaan minyak tanah.
Beberapa pihak menilai bahwa tindakan kekerasan seperti ini tidak hanya merusak citra pemerintah, tetapi juga memperkuat rasa tidak percaya masyarakat terhadap para pejabat. Mereka berharap agar kasus ini dapat menjadi pelajaran penting bagi semua pihak terkait.
Selain itu, banyak yang menyarankan agar pemerintah lebih proaktif dalam menangani isu-isu yang berkembang di masyarakat, terutama dalam hal distribusi bahan pokok seperti minyak tanah. Masyarakat menginginkan transparansi dan keadilan dalam pengelolaan sumber daya yang mereka butuhkan.
Kasus ini juga menjadi peringatan bahwa komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menjaga stabilitas sosial. Jika tidak dikelola dengan baik, masalah kecil bisa berubah menjadi konflik besar yang merugikan semua pihak.

























































