Kecelakaan yang Viral di Boyolali: Mobil Dinas Satpol PP Diduga Melanggar Aturan
Beberapa waktu lalu, sebuah kejadian menarik perhatian publik di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sebuah mobil dengan pelat nomor AD 1632 XD yang diketahui sebagai kendaraan dinas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Boyolali dilaporkan nyaris menyebabkan seorang bocah terluka. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 22 Agustus 2025 pukul 15.57 WIB di Dukuh Logerit, Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, mobil tersebut diduga sedang mengejar motor. Kejadian ini memicu reaksi dari warga sekitar dan akhirnya viral. Setelah ditelisik lebih lanjut, diketahui bahwa mobil tersebut adalah kendaraan dinas milik Satpol PP Boyolali. Saat ini, mobil tersebut telah diparkir di halaman kantor Satpol PP untuk diamankan sementara waktu.
Lokasi kejadian berada sekitar 3 kilometer dari pusat Kabupaten Boyolali. Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa mobil tersebut dikemudikan oleh anak dari seorang pejabat di lingkungan Satpol PP. Hal ini memicu kemarahan warga setempat, yang sempat mengancam akan membakar mobil tersebut.
“Ada isu warga mencari mobil, mau dibakar. Kemudian saya berkomunikasi dengan kadus, untuk mohon diamankan terlebih dahulu,” ujar Plt Kepala Satpol PP Boyolali, Waluyo Jati. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak setempat untuk mencegah tindakan anarkis.
Pihak Satpol PP Boyolali mengaku sudah memberikan sanksi kepada pengguna mobil tersebut. Meski demikian, sanksi yang diberikan masih berupa peringatan saja. “Kami beri peringatan keras karena penggunaan mobil tersebut. Tentang pemakaian mobil dan kejadian itu. Tidak sesuai dengan aturan,” kata Waluyo.
Selain itu, pihaknya juga melaporkan kejadian ini kepada Bupati Boyolali, Agus Irawan. “Terkait selanjutnya, dari kepegawaian sudah melaporkan ke bupati. Jadi kami menunggu seperti apa rekomendasi dari kepegawaian,” tambahnya.
Mobil dinas tersebut kini telah ditarik ke kantor Satpol PP. Waluyo juga memberikan peringatan keras kepada pengguna mobil tersebut. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa mobil dinas yang dipegang oleh masing-masing kepala bidang. “Posisi mobil sudah di kantor. Kami memberikan peringatan keras kepada pengguna mobil tersebut,” ujarnya.
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap penggunaan kendaraan dinas serta kesadaran masyarakat dalam menangani situasi yang bisa memicu keributan. Dengan adanya tindakan tegas dari pihak terkait, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.


























































