Kekhawatiran Pemerintah Cina terhadap Chip H20 Nvidia
Pemerintah Cina mengungkapkan kekhawatiran terhadap keamanan chip H20 yang diproduksi oleh perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Nvidia. Dalam laporan terbaru, pihak berwenang menyatakan bahwa chip tersebut tidak aman dan tidak layak digunakan oleh pengguna di negara tersebut. Meskipun Nvidia telah menyangkal adanya kerentanan dalam produknya, pihak Cina tetap mempertanyakan kelayakan penggunaan chip H20.
Menurut informasi yang diperoleh dari sumber lokal, seorang pejabat terkait dengan lembaga penyiaran negara China Central Television (CCTV) menyampaikan bahwa chip H20 tidak dapat dipercaya karena dugaan adanya “pintu belakang” yang disisipkan oleh pemerintah AS. Hal ini membuat masyarakat Cina khawatir akan risiko keamanan yang mungkin terjadi jika menggunakan produk tersebut.
Alasan Utama Pemerintah Cina Menganggap Chip H20 Tidak Aman
Pemerintah Cina menilai bahwa chip H20 tidak memiliki teknologi yang canggih atau ramah lingkungan. Selain itu, ada dugaan bahwa chip ini bisa dikontrol dari jarak jauh melalui eksploitasi perangkat keras dan perangkat lunak. Mereka juga mengingatkan tentang upaya Washington pada tahun 1992 untuk melakukan pengawasan melalui pintu belakang di dalam chip. Beberapa undang-undang terbaru juga dikhawatirkan bisa menjadi alat untuk memantau pengguna secara lebih luas.
Selain itu, Cina merasa tidak percaya terhadap chip H20 setelah Nvidia mendapatkan lisensi dari pemerintah AS untuk mengekspor prosesor khusus yang dirancang untuk pasar Cina. Dalam kesepakatan tersebut, Nvidia harus membayar 15 persen dari pendapatannya kepada pemerintah AS.
Respons Nvidia terhadap Kritik Pemerintah Cina
Meskipun terdapat banyak kekhawatiran, Nvidia tetap membantah adanya risiko keamanan pada chip H20. Perusahaan menegaskan bahwa GPU mereka tidak memiliki kill switch, pintu belakang, atau spyware. Namun, meski begitu, media pemerintah Cina tetap mengkritik dan meminta perusahaan untuk memberikan jaminan keamanan yang lebih jelas.
Kritik terhadap Nvidia bukan hanya datang dari pihak pemerintah, tetapi juga dari media resmi seperti People’s Daily. Surat kabar ini meminta Nvidia untuk meyakinkan masyarakat Cina bahwa produknya aman. Namun, hingga saat ini, belum ada jawaban yang sepenuhnya memuaskan dari pihak Nvidia.
Perkembangan Terkini Mengenai Keamanan Chip
Pihak Cina juga khawatir tentang kemungkinan pelacakan geografis dan adanya pintu belakang tersembunyi dalam silikon Green Team. Hal ini semakin memperkuat keyakinan mereka bahwa chip H20 bisa menjadi ancaman keamanan bagi pengguna.
Di sisi lain, Kongres AS baru-baru ini mengusulkan rancangan undang-undang yang meminta pembuat chip AS untuk menyertakan fitur pelacakan dalam produk mereka. Gedung Putih juga sedang mempertimbangkan langkah serupa. Ini memperkuat kekhawatiran Cina terhadap potensi penggunaan chip H20 sebagai alat pengawasan.
Kesimpulan
Pemerintah Cina terus mengamati perkembangan teknologi chip dari perusahaan asing, termasuk Nvidia. Meskipun perusahaan menegaskan bahwa produknya aman, Cina tetap mempertanyakan kelayakan penggunaan chip H20. Masalah ini menunjukkan pentingnya keamanan data dan privasi dalam industri teknologi global. Dengan adanya kekhawatiran yang semakin meningkat, diperlukan transparansi dan jaminan keamanan yang lebih kuat dari produsen chip.