Peristiwa Penganiayaan Terhadap Kurir di Kabupaten Tasikmalaya
Seorang kurir diduga mengalami penganiayaan oleh seorang konsumen karena tidak sesuainya pesanan yang diterima. Kejadian ini terjadi di Desa Cilolohan, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya pada hari Sabtu (13/9/2025).
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat seorang pria sedang dimarahi dengan kata-kata kasar dan mendapat intimidasi. Pria tersebut diketahui sebagai kurir paket yang sedang berurusan dengan konsumen. Selain itu, kurir juga sempat menerima perlakuan kasar dari konsumen akibat barang yang tidak sesuai dengan pesanan.
Konsumen yang belum diketahui identitasnya mencoba mengembalikan pesannya, tetapi kurir menolak untuk menerima kembali. Karena emosi yang memuncak, konsumen tersebut melakukan tindakan penganiayaan hingga warga lain harus melerainya.
Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Tanjungjaya, Ipda Nandang, mengonfirmasi bahwa peristiwa tersebut benar terjadi di wilayah Desa Cilolohan. Menurutnya, kejadian bermula dari kesalahpahaman antara kedua belah pihak terkait pesanan paket melalui toko online. Konsumen merasa tidak puas dengan isi paket yang diterimanya dan ingin mengembalikan pesanan tersebut. Namun, kurir menolak menerima karena paket telah diterima lebih dari 24 jam dan sudah dibuka.
Ipda Nandang menjelaskan bahwa kejadian ini berawal dari ketidakpuasan konsumen terhadap pesanan yang diterimanya. Ia menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat tentang dugaan tindak pidana penganiayaan. Setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung turun ke lokasi untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Kami dapat laporan dari masyarakat ada dugaan tindak pidana penganiayaan. Maka kami dan anggota turun ke lapangan,” ujar Ipda Nandang saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.
Menurut penjelasan Ipda Nandang, pihak konsumen merasa tidak puas dengan isi paket dan memaksa agar pesanan dikembalikan. Namun, kurir menolak karena paket telah diterima dan dibuka dalam waktu yang cukup lama. Akibatnya, konsumen menjadi marah dan melakukan tindakan yang tidak terkendali seperti mendorong dan memukul kurir.
“Ya ada insiden sedikit, karena pemilik rumah mendorong kurir,” tambahnya.
Namun, setelah kejadian tersebut, kedua belah pihak kemudian melakukan musyawarah dan mencapai kesepakatan perdamaian. Keduanya sepakat untuk saling memaafkan dan tidak melanjutkan kasus tersebut ke proses hukum.
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang baik antara konsumen dan kurir dalam menjaga hubungan yang harmonis. Selain itu, kejadian ini juga menjadi peringatan bagi para pelaku usaha online untuk lebih teliti dalam memproses pesanan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang bisa berujung pada konflik.


























































