Aksi Ugal-ugalan Pelajar di Jalan Raya Kudang Viral dan Mengundang Kecaman
Sebuah video yang menampilkan aksi ugal-ugalan pengendara motor di Jalan Raya Kudang, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi viral di media sosial. Aksi tersebut memicu kecaman keras dari masyarakat setempat karena dinilai sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.
Video berdurasi 25 detik ini menunjukkan dua pelajar yang berboncengan mengendarai sepeda motor Sonic secara zig-zag dengan kecepatan tinggi. Mereka terlihat beberapa kali nyaris menabrak mobil yang melaju dari arah berlawanan. Aksi nekat ini membuat banyak warga merasa resah dan marah.
“Saya waktu itu papasan, hampir ketabrak. Asli saya kesal. Malahan saya doain dia jatuh karena kelakuannya,” kata Yudi, seorang warga Singaparna, yang pernah mengalami langsung aksi serupa.
Banyak netizen menyampaikan kekecewaan mereka terhadap tindakan kedua pelajar tersebut. Video cepat menyebar dan mendapat perhatian serius dari aparat kepolisian. Petugas dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya langsung bertindak untuk mengidentifikasi dan mengamankan para pelaku.
Pada Selasa petang 9 September 2025, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, mengonfirmasi bahwa kedua pelaku telah berhasil diamankan. “Adanya video viral ini menjadi respons cepat kami atas laporan keresahan masyarakat. Sore ini, kami berhasil mengamankan dua orang yang terekam melakukan aksi ugal-ugalan itu,” katanya.
Ironisnya, kedua pelaku masih berstatus sebagai pelajar. Mereka tidak bisa berkutik saat dibawa oleh polisi dan mengakui perbuatannya. “Ternyata kedua orang itu masih pelajar. Kami akan mintai keterangan lebih lanjut,” tambah AKP Ridwan.
Dari hasil pemeriksaan awal, motif di balik aksi nekat kedua pelajar ini ternyata hanya iseng dan ingin membuat konten “gaya-gayaan” untuk dokumentasi pribadi. Mereka tidak menyadari bahwa tindakan mereka sangat membahayakan nyawa diri sendiri dan pengendara lain.
“Sementara ini, video itu diambil oleh rekan mereka hanya untuk dokumentasi pribadi. Mereka tidak sadar telah membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain,” jelas AKP Ridwan.
Sebagai tindak lanjut, pihak kepolisian berencana memanggil orang tua kedua pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Keduanya juga dijadwalkan akan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas perbuatan mereka yang telah meresahkan masyarakat.
“Kita tunggu orang tuanya. Kita juga akan selidiki kemungkinan motif lain,” pungkas AKP Ridwan Budiarta.
Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para remaja dan orang tua, untuk lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berlalu lintas. Aksi ugal-ugalan bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga dapat merugikan orang lain. Dengan kesadaran yang tinggi, masyarakat dapat menciptakan lingkungan berkendara yang aman dan harmonis.

























































