Pengakuan Sopir Mobil MBG yang Menabrak Siswa SD Viral di Media Sosial
Sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi di Jakarta Utara, di mana mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak puluhan siswa SDN 01 Kalibaru, Cilincing. Kejadian ini viral di media sosial setelah pengakuan dan gestur sang sopir saat diinterogasi polisi menjadi sorotan.
Pengakuan Sopir yang Dinilai Janggal
Sopir mobil tersebut bernama Adi Irawan alias AI (34 tahun). Saat diinterogasi oleh petugas, AI duduk di tempat tidur sambil menundukkan kepalanya. Sesekali ia menggosok hidungnya, gerakan yang membuat banyak orang curiga. Penjelasannya tentang bagaimana mobil bisa menabrak juga dinilai janggal.
AI mengaku bahwa ia memutar balik mobil setelah melihat para siswa berkumpul di halaman sekolah. Saat itu, siswa sedang mengikuti kegiatan literasi. AI menyebut bahwa anak-anak yang dilihatnya sedang upacara, sehingga ia memutuskan untuk berbelok ke arah Masjid Darussalam yang berada dekat sekolah.
Setelah berbelok, AI kembali ke depan sekolah dengan maksud memarkirkan kendaraan sebelum masuk ke dalam area sekolah. Namun, saat menjelaskan kejadian, AI mengatakan bahwa mobilnya seperti melaju sendiri atau “ngegas”.
“Nah, di situ kan saya biasanya nunggu di bawah turunan tuh. Abis itu enggak tahu kenapa mobilnya kegas dikit-dikit tuh,” ujarnya. Saat mengucapkan pernyataan tersebut, AI beberapa kali menunduk dan posisi badannya membungkuk, menunjukkan rasa panik.
AI juga mengaku bahwa ia tidak menggunakan rem tangan karena merasa panik. Menurutnya, ia sudah berusaha menginjak rem, tetapi mobil tetap maju. “Waktu saya injak rem tidak dapat. Baru dapat pas sudah di situ (di halaman sekolah),” katanya.
Petugas kemudian bertanya apakah pedal gas tersangkut sesuatu, tetapi AI memastikan bahwa hal tersebut tidak terjadi.
Gestur Sopir Disorot, Bikin Curiga

Gestur atau gerak tubuh AI saat diinterogasi menjadi sorotan netizen. Dalam video yang beredar, AI beberapa kali menunduk hingga menggosok-gosok hidungnya. Netizen lantas meminta polisi untuk melakukan tes urine terhadap AI.
Banyak komentar yang muncul, seperti:
* “Cek urine, dan sopir kyknya masih abal2 ini baru2 bisa nyetir disuruh pegang mobil”
* “Abis nyabu nih test urine @satresnarkobajakartautara”
* “Make lu ya?”
* “Tes urine dulu yokk”
* “bro menggaruk hidung yg tidak gatal”
Netizen mulai meragukan kejujuran AI, terutama karena gerakannya yang terlihat tidak alami.
Penjelasan Polisi
Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subarsi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, AI diduga salah menginjak pedal saat kendaraan menanjak menuju area sekolah. “Dia mau naik ke atas itu, mau ngerem, katanya remnya enggak pakem kan, karena takut mau menabrak, dia injek yang dalem. Nah, kirain itu (yang diinjek rem), ternyata gas,” ujar Bobi.
Menurut Bobi, AI kemungkinan salah menginjak pedal gas. “Iya, itu untuk sementara ya, tapi kami belum bisa ini (memastikan), masih olah TKP (tempat kejadian perkara) dulu ya,” tambahnya.
Bobi juga menyatakan bahwa hasil tes urine dari AI negatif mengandung alkohol atau narkotika. “Cek urine negatif,” ujarnya.
Sopir Cadangan dan Kelalaian
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkap bahwa AI adalah sopir cadangan yang baru bertugas dua hari karena sopir utama sedang berhalangan. “Sopir utamanya sakit, dan yang membawa hari ini adalah sopir cadangan yang kemarin bawa, hari ini bawa. Jadi baru dua hari bertugas,” kata Dadan.
Meski demikian, AI memiliki SIM dan sebelumnya pernah melakukan back-up pengiriman. Namun, Dadan mengakui adanya unsur kelalaian dari sopir tersebut. “Dugaan sementara karena jalan naik, kemudian mau pindah gigi, lupa injak rem karena kurang pengalaman,” ujarnya.
Dadan menegaskan bahwa BGN akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasional, khususnya terkait pengecekan kondisi kendaraan dan kualitas sopir.
Puluhan Anak Terluka
Insiden mobil MBG yang menabrak para guru dan siswa terjadi pada pukul 06.38 WIB. Kepala SPPG Jakarta Utara Sahrul Gunawan Siregar menjelaskan bahwa kronologi kejadian terjadi saat para guru menyiapkan barisan siswa untuk kegiatan literasi membaca di halaman sekolah.
Mobil yang bertugas mendistribusikan paket makan bergizi gratis (MBG) ke sekolah tersebut tiba-tiba melaju tak terkendali, menabrak pagar, siswa, dan guru. LBH Jakarta mencatat total 20 siswa dan satu guru menjadi korban.




























































