Penembakan di Kampus Universitas Brown, Rhode Island
Sejumlah besar petugas kepolisian sedang melakukan pencarian menyeluruh di kampus Universitas Brown, Rhode Island, Amerika Serikat, serta lingkungan sekitarnya. Mereka mencari pelaku penembakan yang melepaskan tembakan di ruang kelas kampus tersebut. Aksi penembakan ini menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai sembilan orang lainnya.
Pencarian terhadap pelaku berlangsung hingga larut malam, jauh setelah penembakan terjadi pada hari Sabtu (13/12) siang waktu AS di gedung teknik sekolah Ivy League di Providence, Rhode Island, saat ujian akhir sedang berlangsung. Video pengawasan yang dirilis oleh polisi menunjukkan tersangka tampak berpakaian hitam, dengan tenang berjalan menjauh dari tempat kejadian. Wajahnya tidak terlihat, dan para penyelidik mengatakan tidak jelas apakah tersangka adalah seorang mahasiswa.
“Tersangka terakhir terlihat meninggalkan gedung teknik. Beberapa saksi mengatakan kepada polisi bahwa tersangka, yang mungkin berusia 30-an, mengenakan masker kamuflase,” kata Wakil Kepala Polisi Providence, Timothy O’Hara. Pencarian pelaku penembakan melumpuhkan kampus, lingkungan sekitar yang dipenuhi rumah-rumah bata megah, dan pusat kota di ibu kota Rhode Island. Jalan-jalan yang biasanya ramai dengan aktivitas di akhir pekan menjadi sunyi senyap.
Insiden itu membuat para mahasiswa harus berlindung di tempat selama berjam-jam hingga larut malam. Petugas dengan perlengkapan taktis memimpin mahasiswa keluar dari beberapa gedung kampus dan menuju pusat kebugaran tempat mereka menunggu. Yang lain tiba di tempat perlindungan dengan bus tanpa jaket atau barang bawaan apa pun.
Wali Kota Providence, Brett Smiley, mengatakan, para penyelidik belum dapat memastikan bagaimana pelaku penembakan bisa masuk ke ruang kelas di lantai pertama. Pintu luar gedung tidak terkunci, tetapi ruangan yang digunakan untuk ujian akhir memerlukan akses dengan kartu identitas. Ia mendorong warga yang tinggal di dekat kampus untuk tetap berada di dalam rumah atau tidak pulang sampai perintah karantina wilayah dicabut. “Hati komunitas Brown hancur dan hati Providence juga ikut hancur,” kata Smiley.
Sementara itu, Gubernur Rhode Island Daniel McKee berjanji bahwa semua sumber daya dikerahkan untuk menangkap tersangka. Rhode Island dikenal memiliki beberapa undang-undang senjata api terketat di AS. Sembilan orang dengan luka tembak dibawa ke Rumah Sakit Rhode Island, di mana satu orang dalam kondisi kritis. Enam lainnya membutuhkan perawatan intensif dan dua orang dalam kondisi stabil.
Ujian desain teknik sedang berlangsung ketika penembakan terjadi di gedung Barus & Holley, sebuah kompleks tujuh lantai yang menampung Fakultas Teknik dan Departemen Fisika. Gedung tersebut mencakup lebih dari 100 laboratorium, puluhan ruang kelas, dan kantor. Brown, institusi pendidikan tinggi tertua ketujuh di AS, adalah salah satu perguruan tinggi paling bergengsi di negara itu.
Brown University memiliki sekitar 7.300 mahasiswa sarjana dan lebih dari 3.000 mahasiswa pascasarjana. Biaya kuliah, perumahan, dan biaya lainnya mencapai hampir USD 100.000 per tahun. Insiden ini telah memberikan dampak besar terhadap komunitas akademik dan masyarakat sekitar, dengan banyak pihak yang masih mencari jawaban atas kejadian yang terjadi.



























































