Kotacimahi.com – Dalam dua bulan terakhir, terutama dalam dua pekan belakangan, aktivitas seismik di Sesar Lembang menunjukkan peningkatan.
Dampaknya, gempa-gempa kecil terjadi berulang kali.
BMKG menilai kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa menjadi sinyal awal munculnya gempa yang lebih besar.
“Yang dikhawatirkan dari fenomena ini adalah adanya gempa pembuka (foreshock). Saya tidak mengatakan peningkatan aktivitas ini pasti memicu gempa besar, sebab waktu terjadinya gempa kuat tidak dapat diprediksi. Namun, dari tiga jenis gempa, salah satunya memang didahului oleh gempa pembuka,” jelas Kepala BMKG, Daryono, dikutip dari Kompas (19/8/2025).
Sebagai catatan, BMKG merekam gempa pertama pada 29 Juni 2025 di Kota Cimahi dengan magnitudo 2,7. Setelah itu terjadi gempa magnitudo 1,8 pada 24 Juli, magnitudo 2,1 pada 28 Juli, magnitudo 1,9 pada 14 Agustus, magnitudo 1,8 pada 15 Agustus, serta magnitudo 2,3 pada 19 Agustus 2025.