Teknologi Robotik Cuvis Hadir di Siloam Hospitals Surabaya
Penggunaan teknologi robotik dalam operasi lutut kini memasuki era baru dengan hadirnya sistem Cuvis di Siloam Hospitals Surabaya. Peluncuran alat ini dilakukan pada Rabu (13/8) di Main Lobby New Building Raya Gubeng, yang menjadi bagian dari pengembangan fasilitas rumah sakit tersebut.
Cuvis merupakan teknologi asal Korea Selatan yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia. Alat ini mampu memberikan presisi hingga 1 milimeter, sehingga hasil operasi lebih akurat dan proses pemulihan pasien menjadi lebih cepat. Dengan penggunaan Cuvis, pasien bisa kembali berjalan hanya dalam waktu satu hari setelah operasi dan pulang ke rumah pada hari kedua.
Cara Kerja Cuvis dalam Operasi Lutut
Menurut Dr dr Kukuh Dwiputra Hernugrahanto, SpOT (K), Subspesialis Bedah Pinggul dan Lutut Siloam Hospitals Surabaya, Cuvis bekerja berdasarkan data CT-scan pasien. Data tersebut kemudian diproses menjadi rencana operasi yang dimasukkan ke dalam software. Setelah itu, robot akan mengeksekusi pembedahan secara otomatis sesuai rencana dokter.
Hasil operasi menggunakan Cuvis dinilai lebih akurat dibandingkan metode manual. Jaringan yang terkelupas lebih sedikit, nyeri pascaoperasi minimal, risiko infeksi berkurang, dan masa pemulihan jauh lebih cepat. Dibandingkan operasi konvensional yang membutuhkan waktu sekitar 90–120 menit, Cuvis rata-rata hanya memakan waktu 70–80 menit.
Manfaat untuk Pasien dengan Osteoarthritis
Cuvis dapat digunakan untuk penggantian total maupun sebagian sendi lutut pada pasien dengan penyakit degeneratif osteoarthritis (OA). Kondisi ini sering dialami oleh orang berusia di atas 50 tahun, tetapi kini mulai banyak ditemukan pada usia muda akibat gaya hidup dan cedera. Pada stadium lanjut, OA bisa mengganggu gerak dan aktivitas sehari-hari.
Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk David Utama menyampaikan bahwa penempatan Cuvis di Surabaya adalah bentuk komitmen untuk memperluas akses layanan medis berkualitas di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan bahwa kebutuhan pasien di luar Jakarta tidak kalah pentingnya dibandingkan Jakarta. Tujuannya adalah agar masyarakat Indonesia bisa mendapatkan layanan setara dengan negara-negara lain tanpa harus pergi jauh-jauh.
Ia juga memastikan bahwa biaya layanan di Siloam Hospitals Surabaya lebih terjangkau dibandingkan perawatan di luar negeri. Sebelumnya, Siloam telah memperkenalkan robot bedah Da Vinci untuk berbagai jenis operasi seperti digestif, neurologi, dan obstetri-ginekologi.
Pengembangan Teknologi Medis di Siloam Hospitals
Ke depan, Siloam Hospitals akan memperkenalkan teknologi pertama di Indonesia yang menggabungkan fungsi radioterapi dan CT-scan dalam satu mesin untuk perawatan kanker. Tujuan utama dari semua inovasi ini adalah meningkatkan hasil pasien (patient outcome) dengan bantuan teknologi seperti AI dan robotik.
Dalam acara peluncuran, dilakukan demo langsung dari Korea Selatan tentang penggunaan Cuvis. Selain itu, Siloam Hospitals Surabaya juga mengadakan diskusi panel bersama penyintas prosedur total knee replacement (TKR) berbasis robotic, yaitu Rosemi (57 tahun).
Rosemi menceritakan pengalamannya sebagai pasien yang lama menderita nyeri lutut akibat osteoarthritis. Setelah operasi menggunakan Cuvis, ia sudah bisa kembali berjalan dan beraktivitas tanpa alat bantu hanya dalam waktu satu hari. Ia mengungkapkan bahwa awalnya merasa takut, tetapi setelah operasi berjalan lancar, ia sangat puas dengan hasil pemulihan yang cepat dan pelayanan medis yang baik.