Perkembangan Terbaru Keracunan Menu Makan Bergizi Gratis di KBB
Sejumlah siswa di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Bupati KBB, Asep Ismail, memberikan konfirmasi terkini mengenai jumlah korban yang semakin meningkat. Hingga pukul 23.00 WIB, tercatat sebanyak 260 siswa yang menjadi korban keracunan tersebut.
Asep Ismail menyampaikan bahwa dirinya tetap berada di lokasi untuk memastikan proses penanganan korban berjalan dengan baik. Ia menegaskan bahwa semua korban sedang mendapatkan perawatan medis yang sesuai.
“Data terbaru hingga jam 11 malam ini menunjukkan ada 260 siswa yang mengalami keracunan. Semua sedang ditangani,” ujarnya saat berada di Kantor Kecamatan Cipongkor, Senin (22/9/2025).
Penanganan Medis Korban Keracunan
Siswa-siswi yang terkena dampak keracunan telah mendapatkan perawatan di beberapa tempat. Di antaranya adalah posko utama yang berada di GOR Kecamatan Cipongkor dan beberapa rumah sakit. Berikut rincian penyebaran korban:
- RSUD Cililin: 27 orang
- Posko Kecamatan Cipongkor: 108 orang
- RSIA Anugrah: 10 orang
- Tempat lainnya: jumlah yang belum sepenuhnya diketahui
Asep Ismail melakukan pemantauan langsung di lokasi kejadian guna memastikan semua prosedur penanganan berjalan lancar. Salah satu kendala yang muncul adalah kehabisan tabung gas oksigen, namun hal ini telah berhasil diselesaikan.
“Oksigen sudah kami instruksikan kepada Direktur RSUD Cikalong agar segera dikirim ke sini. Sebelumnya, di sini memang kehabisan,” tegasnya.
Evaluasi Penyelenggaraan MBG
Asep Ismail juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan MBG di KBB. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak terjadi lagi insiden serupa yang dapat membahayakan keselamatan siswa.
“Ini harus ada evaluasi seiring dengan jumlah korban yang terus bertambah. Saya sedang berkoordinasi dengan koordinator MBG, evaluasi sangat penting karena ini menyangkut nyawa siswa dan siswi,” tuturnya.
Langkah-Langkah Pembenahan
Dalam upaya mencegah terulangnya kasus serupa, pemerintah daerah akan mengevaluasi seluruh proses penyelenggaraan MBG. Termasuk dalam hal pengawasan kualitas bahan makanan, proses distribusi, dan sistem pengawasan dari awal hingga akhir.
Selain itu, diperlukan pula pelibatan pihak-pihak terkait seperti dinas kesehatan, pihak sekolah, dan lembaga pengawasan pangan. Dengan demikian, keamanan dan kesehatan para siswa dapat lebih terjamin.
Kesimpulan
Peristiwa keracunan MBG di Kecamatan Cipongkor menjadi peringatan penting bagi pemerintah daerah untuk lebih waspada dalam menyelenggarakan program makan bergizi gratis. Dengan evaluasi yang dilakukan, diharapkan tidak ada lagi korban yang terkena dampak serupa. Selain itu, peningkatan komunikasi antarinstansi dan transparansi informasi juga menjadi langkah penting dalam membangun kepercayaan publik.


















































