Kesadaran Sopir Truk dalam Menyampaikan Aspirasi
Beberapa waktu terakhir, banyak pemberitaan mengenai sopir truk yang memasang bendera bajak laut dari serial anime One Piece. Hal ini menarik perhatian dua sopir truk boks pengantar minyak, Rahmat (30) dan Dadang (28). Mereka menyadari bahwa tindakan tersebut bukan sekadar hiburan semata, melainkan sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas.
Rahmat menjelaskan bahwa ia dan rekan kerjanya sudah mengetahui adanya berita tentang pemasangan bendera tersebut. Ia merasa bahwa di balik tindakan tersebut terdapat makna yang lebih dalam. Pemasangan bendera Jolly Roger itu dianggap sebagai bentuk protes masyarakat, khususnya para sopir truk, terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang sedang lesu.
Dampak buruk dari situasi ekonomi yang tidak stabil dirasakan langsung oleh mereka. Harga kebutuhan pokok yang meningkat membuat beban hidup semakin berat. Rahmat dan Dadang, yang memiliki pendapatan terbatas sebagai sopir truk, merasa sangat terbebani dengan kenaikan harga tersebut. Ia mengungkapkan bahwa ekonomi saat ini sedang mengalami pasang surut, tetapi cenderung ke arah surut.
Selain itu, Rahmat juga menyampaikan kekhawatiran terhadap tingginya angka pengangguran di Indonesia. Dari sini, ia dan rekan-rekannya di lingkungan kerja langsung mengambil inisiatif untuk memasang bendera One Piece. Dari enam unit truk yang ada, lima di antaranya telah dipasangi bendera tersebut di bagian belakang kendaraan.
Menjaga Marwah NKRI
Meski memasang bendera One Piece, Rahmat menegaskan bahwa hal ini tidak bertujuan merendahkan marwah bendera Merah Putih. Ia menekankan bahwa pemasangan bendera tersebut hanya sebagai bentuk penyampaian aspirasi. Ia juga memastikan bahwa posisi bendera Merah Putih pada kendaraannya selalu lebih tinggi dari bendera One Piece.
“Kami tetap menjunjung tinggi marwah NKRI. Ini murni aspirasi, jadi tidak ada niat untuk merendahkan negara,” ujar Rahmat. Ia berharap bahwa tindakan ini dapat menarik perhatian pemerintah dan memberikan solusi untuk mengatasi masalah ekonomi serta pengangguran.
Dadang, rekan Rahmat, juga menyampaikan harapan serupa. Ia berencana mencopot bendera One Piece dari kendaraannya pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia. Ia berharap pencopotan bendera tersebut dibarengi dengan solusi nyata dari pemerintah terkait permasalahan ekonomi.
“Pengennya sih didengar saja dan dikasih solusi, jangan cuma didengar doang,” tambah Dadang.
Respons Presiden Prabowo
Sebelumnya, diberitakan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak keberatan dengan penggunaan bendera Jolly Roger sebagai bentuk ekspresi masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi ketika ditanyakan mengenai respons Presiden terhadap pengibaran bendera tersebut menjelang 17 Agustus.
Menurut Prasetyo, Presiden tidak masalah jika bendera tersebut digunakan sebagai wujud ekspresi. Namun, ia menegaskan bahwa Presiden tidak ingin bendera One Piece disandingkan atau dipertentangkan dengan Bendera Merah Putih.
“Tapi, jangan ini dibawa atau dibentur-benturkan kepada, disandingkan, atau dipertentangkan dengan bendera Merah Putih,” tegas Prasetyo.