Kinerja Dunia Usaha di Bali Tampak Melandai pada Kuartal II/2025
Kinerja dunia usaha di Provinsi Bali pada kuartal II/2025 tercatat melandai dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan dunia usaha yang turun menjadi 34,05% secara quarter-to-quarter (Q-to-Q), lebih rendah dari 39,26% pada triwulan sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa sektor utama, seperti pertanian, kehutanan, perikanan, dan perdagangan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan bahwa penurunan kinerja tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan SBT sebesar 9,07% (Q-to-Q), lebih rendah dibandingkan kuartal I/2025 yang mencapai 12,96%. Faktor penyebabnya antara lain efek kemarau basah yang meningkatkan risiko pertumbuhan hama tanaman pangan. Selain itu, berakhirnya periode panen raya tanaman hortikultura serta munculnya bibit siklon yang mengganggu aktivitas perikanan juga berkontribusi pada penurunan kinerja sektor ini.
Selanjutnya, SBT lapangan usaha perdagangan juga mengalami kontraksi sebesar -1,56% (Q-to-Q), lebih rendah dari 1,50% pada kuartal sebelumnya. Penurunan ini sejalan dengan perlambatan kegiatan ekonomi setelah berakhirnya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Idulfitri 2025. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Survei Konsumen Bank Indonesia di Provinsi Bali pada kuartal II/2025 juga menurun menjadi 129,0, dibandingkan 140,6 pada kuartal I/2025.
Di sisi lain, sektor transportasi dan pergudangan (transgud) menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 0,32% (Q-to-Q), lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2025 yang mencatatkan penurunan sebesar -0,91%. Peningkatan ini didorong oleh mulai memasukinya masa libur musim panas bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan libur sekolah bagi wisatawan nusantara (wisnus). Berdasarkan data Angkasa Pura I, jumlah kunjungan wisnus dan wisman pada kuartal II/2025 mencapai 3,11 juta orang, meningkat 23% (Q-to-Q) dibandingkan triwulan sebelumnya.
Secara keseluruhan, responden survei memprediksi kinerja dunia usaha pada kuartal III/2025 akan tumbuh positif dengan SBT sebesar 61,67%, lebih tinggi dibandingkan kuartal II/2025. Peningkatan ini didorong oleh lanjutnya musim libur sekolah dan libur musim panas yang berpotensi meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Metode Penghitungan dan Ruang Lingkup Survei
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai survei triwulanan yang bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi keuangan dunia usaha, indikasi arah perkembangan perekonomian, serta informasi tentang ekspektasi pelaku usaha terhadap perkiraan inflasi.
Pelaksanaan SKDU di Provinsi Bali melibatkan 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh wilayah Bali dan mewakili 17 kategori lapangan usaha. Metode perhitungan menggunakan Saldo Bersih Tertimbang, yaitu dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun, serta memperhitungkan bobot masing-masing lapangan usaha. Dengan demikian, hasil survei dapat memberikan gambaran yang akurat dan representatif tentang kondisi ekonomi Bali.