Kronologi Pencurian Steling Burger di Medan
Surya Darma (54), seorang pedagang burger yang berjualan di dekat SMA Prayatna Medan, menceritakan kejadian pencurian steling dagangannya oleh komplotan maling. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (25/10/2025) sekitar pukul 02.33 WIB di Jalan Letda Sujono, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.
Pantauan di lokasi kejadian menunjukkan raut wajah korban yang lesu dan pasrah. Ia menunjukkan posisi tempat steling yang diletakkan di sudut tembok tepatnya di depan pangkalan gas, usai berjualan. Menurut Surya, steling tersebut sudah bertahun-tahun digunakan untuk mencari nafkah.
Peristiwa Pencurian
Surya Darma mengungkapkan bahwa saat itu ia baru saja selesai berjualan burger di tengah malam, tepatnya pergantian hari Sabtu (25/10/2025) sekitar pukul 00.00 WIB. Setelah itu, ia melakukan pembersihan di tempat dagangannya. Setelah selesai bersih-bersih, Darma kembali pulang ke rumah yang tidak jauh dari lokasi lapak dagangannya, sekitar pukul 01.00 WIB.
Kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, Darma mendapatkan laporan dari salah seorang penjaga malam bahwa steling jualannya telah dicuri oleh komplotan maling yang menggunakan becak bermotor (Bentor). Darma pun segera melihat rekaman Closed-Circuit Television (CCTV) tempat dagangannya dan ternyata benar steling jualan diangkut oleh tiga orang pria diduga maling dengan membawa Bentor.
Menurutnya, para komplotan maling ini menggunakan topi sehingga wajah pelaku tidak nampak jelas di CCTV. “Tak berselang lama saya kembali pulang, tiba-tiba dapat kabar bahwa steling dagangannya saya dibawa kabur oleh komplotan maling yang menggunakan topi jadi tak jelas muka mereka,” ujar korban, Surya Darma saat ditemui di Lokasi TKP, Minggu (26/10/2025).
Dampak Pencurian
Ia menjelaskan bahwa steling jualannya yang sudah bertahun-tahun ditaruh di sudut tembok, setelah berjualan tidak pernah hilang. “Dagangannya untuk mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari ini hilang, gimana saya mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga,” lanjutnya.
Surya juga menyebutkan bahwa tempat lapak jualannya yang di pinggir jalan tidak pernah sepi dan selalu ramai para pengendara yang melintasi tempat dagangannya. “Disini selalu ramai dan petugas polisi pun selalu patroli sampai masuk ke dalam gang,” lanjutnya.
Harapan kepada Pihak Berwajib
Darma pun mengatakan bahwa para pedagang selalu mewaspadai adanya aksi pencurian yang dilakukan komplotan maling ini. Apalagi dengan maraknya becak hantu ini. “Berharap kepada pihak kepolisian untuk melakukan patroli di jam yang rawan,” katanya.
Atas kejadian itu, dirinya merasa dirugikan karena tempat dagangannya untuk mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari sudah hilang. Pagi harinya, darma pun langsung membuat laporan pencurian ke Polrestabes Medan dengan laporan polisi nomor: LP/B/3688/X/2025/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara, pada Sabtu (25/10/2025).



 
                                

















































 
                                








