Uji Coba Ekstrem Yamalube Turbo Matic pada Yamaha NMAX
Untuk menunjukkan ketangguhan pelumas Yamalube Turbo Matic, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) melakukan pengujian yang sangat intensif. Pengujian ini melibatkan media Otomotif TV serta tim penguji independen untuk memastikan kualitas produk dalam kondisi ekstrem.
Pengujian dilakukan dengan menghidupkan motor Yamaha NMAX selama 24 jam tanpa henti. Dalam proses ini, motor menggunakan Yamalube Turbo Matic, oli full synthetic yang dirancang khusus untuk skutik Yamaha Maxi seperti NMAX, Aerox, dan XMAX. Oli ini diuji dalam berbagai kondisi jalanan Jakarta dan sekitarnya, mencapai lebih dari 731 km.
Tes dilakukan secara menyeluruh, termasuk pengujian dyno, pencatatan suhu mesin secara real-time, hingga analisis laboratorium setelah penggunaan. Hasilnya sangat menjanjikan, terutama dalam menjaga performa mesin dan stabilitas suhu.
Hasil Pengujian Dyno
Sebelum uji coba 24 jam dimulai, Yamaha NMAX diuji menggunakan mesin dyno untuk mengetahui performa awal mesin. Hasilnya menunjukkan bahwa motor memiliki tenaga maksimum sebesar 12,52 daya kuda (dk) pada 8.000 rpm, serta torsi puncak sebesar 11,69 Newton meter (Nm) pada 7.380 rpm.
Setelah digunakan selama lebih dari 731 kilometer dalam kondisi ekstrem, motor kembali diuji dan menunjukkan hasil yang nyaris identik. Tidak terdapat penurunan signifikan pada tenaga maupun torsi, membuktikan bahwa oli berhasil menjaga kestabilan performa mesin bahkan dalam tekanan operasional tinggi selama 24 jam penuh.
Pemantauan Suhu Mesin
Selama pengujian, suhu mesin dicatat secara real-time untuk menilai efektivitas pelumasan dan pendinginan oleh oli. Dalam kondisi kemacetan dan saat berhenti lama, suhu mesin sempat mencapai 97–98 Celcius, yang masih berada dalam batas aman. Saat motor kembali melaju di jalan bebas hambatan, suhu turun secara stabil ke kisaran 83–84 Celcius.
Bahkan saat idle atau mesin menyala tanpa bergerak, suhu hanya naik ke angka 90–91 Celcius. Ini menunjukkan bahwa Yamalube Turbo Matic mampu menjaga suhu kerja mesin tetap stabil dan mencegah overheating, meski dalam penggunaan terus-menerus.
Analisis Laboratorium
Setelah pengujian, oli dikuras dan dianalisis di laboratorium independen. Salah satu indikator yang diuji adalah Total Base Number (TBN) yang mengukur kemampuan oli menetralkan asam hasil pembakaran. Oli baru mencatat TBN sebesar 7,74, dan setelah 24 jam penggunaan, TBN hanya turun ke 5,33 alias masih jauh di atas ambang batas minimum 3,58.
Ini membuktikan bahwa kemampuan perlindungan oli terhadap korosi dan endapan tetap tinggi, bahkan setelah pemakaian berat. Secara volume, oli yang dikuras pasca pengujian tetap mendekati 1 liter atau menunjukkan bahwa penguapan selama pemakaian sangat minim.
Laboratorium juga mencatat kandungan logam seperti besi, tembaga, dan aluminium dalam oli bekas pemakaian. Kadar besi hanya 4 ppm, jauh di bawah batas aman 25 ppm. Sementara logam lainnya juga berada dalam batas normal. Artinya, tidak terjadi keausan signifikan pada bagian dalam mesin selama pengujian berlangsung.
Tes Indikator Degradasi Oli
Selain parameter fisik dan kimia umum, oli juga diuji menggunakan FTIR Index, yakni metode pengukuran degradasi struktur kimia pelumas. Hasil tes menunjukkan nilai di bawah 0.02, jauh lebih rendah dari ambang batas minimal 0.2. Ini menjadi bukti bahwa struktur molekul oli tetap stabil dan tidak mengalami kerusakan, meski dipakai tanpa henti selama 24 jam dalam berbagai kondisi suhu dan tekanan.
Dengan seluruh hasil tersebut, Yamalube Turbo Matic berhasil membuktikan diri sebagai pelumas yang tidak hanya unggul di atas kertas, tetapi juga tangguh saat digunakan dalam kondisi nyata. Oli ini mampu menjaga performa mesin, menstabilkan suhu, mengurangi gesekan, serta mempertahankan kualitas kimianya. Dengan spesifikasi tinggi, daya tahan kuat, dan harga terjangkau, Yamalube Turbo Matic menjadi pilihan ideal untuk pengguna Yamaha Maxi yang membutuhkan pelumas tahan banting untuk segala medan.


























































