Ferdy Sambo Aktif dalam Kegiatan Ibadah di Lapas Cibinong
Ferdy Sambo, terpidana kasus pembunuhan Brigadir J yang menjalani hukuman penjara seumur hidup di Lapas Kelas IIA Cibinong, Kabupaten Bogor, kembali menjadi perhatian publik. Informasi terbaru menyebutkan bahwa ia aktif mengikuti berbagai kegiatan pembinaan kerohanian di dalam lembaga pemasyarakatan tersebut.
Selama menjalani masa tahanan, Ferdy Sambo tercatat sebagai anggota aktif dari Gereja Oikumene Terang Dunia yang berada di dalam Lapas Cibinong. Gereja ini juga dikenal dengan nama Lapas Pondok Rajeg. Bahkan, Sambo dipercaya untuk menjadi koordinator gereja tersebut.
Dalam salah satu kegiatan ibadah Natal, Ferdy Sambo turut serta memberikan khutbah dalam rangkaian Praise and Worship dengan tema “Unchained: A New Creation”. Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan Natal dan juga program pembinaan kepribadian serta kerohanian bagi warga binaan.
Praise and Worship diisi dengan pujian, penyembahan, serta renungan firman yang mengusung pesan tentang pembaruan hidup dan pelepasan dari masa lalu. Suasana ibadah berlangsung hangat dan antusias, dengan partisipasi aktif dari para warga binaan yang hadir.
Tema “Unchained: A New Creation” dipilih sebagai simbol bahwa setiap warga binaan memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, membangun kembali karakter, serta menata masa depan yang lebih baik meski tengah menjalani masa pidana.
Perilaku Ferdy Sambo selama menjalani hukuman menunjukkan bahwa ia tidak hanya menjalani masa tahanan secara fisik, tetapi juga berusaha memperbaiki diri melalui berbagai kegiatan rohani. Hal ini menjadi gambaran keseharian Sambo di balik jeruji besi, setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan berencana terhadap ajudannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Selain aktif dalam kegiatan ibadah, Ferdy Sambo juga disebut sering memberikan motivasi kepada jemaat warga binaan lainnya agar rutin beribadah dan mengikuti program pembinaan yang tersedia di dalam lapas.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga menjadi ruang pembinaan yang memberikan harapan baru bagi warga binaan,” ujar Kepala Lapas Kelas IIA Cibinong, Wisnu Hani Putranto, Senin, 15 Desember 2025.
Wisnu Hani Putranto menambahkan bahwa Lapas Cibinong menjadi Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan pertama di Indonesia yang secara resmi melaksanakan program Praise and Worship sebagai bagian integral dari pembinaan kerohanian Kristiani.
Ia menegaskan, pihaknya terus berkomitmen menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk gereja mitra, guna mendukung pembinaan mental, moral, dan spiritual warga binaan.
Menurutnya, program pembinaan kerohanian terbukti membantu meningkatkan kedisiplinan, ketenangan batin, serta motivasi warga binaan dalam menjalani masa pidana.
“Kami berterima kasih kepada gereja mitra dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelayanan ini. Semoga kegiatan ini menjadi dorongan bagi warga binaan untuk terus memperbaiki diri dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat,” pungkasnya.
Program Pembinaan Kerohanian di Lapas Cibinong
Berikut adalah beberapa kegiatan dan program yang dilaksanakan di Lapas Cibinong:
-
Praise and Worship
Kegiatan ibadah yang diisi dengan pujian, penyembahan, dan renungan firman. Tema yang diangkat mencerminkan harapan akan pembaruan hidup dan pelepasan dari masa lalu. -
Program Pembinaan Kepribadian
Diadakan sebagai bagian dari pembinaan rohani dan mental, dengan tujuan memperkuat karakter warga binaan. -
Koordinasi dengan Gereja Mitra
Lapas bekerja sama dengan gereja untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan rohani dan pembinaan. -
Pemberian Motivasi
Para narapidana seperti Ferdy Sambo sering memberikan motivasi kepada rekan-rekannya untuk tetap aktif dalam kegiatan ibadah dan pembinaan. -
Peningkatan Disiplin dan Ketenangan Batin
Hasil dari program pembinaan kerohanian terlihat dalam sikap dan perilaku warga binaan yang lebih tenang dan disiplin.



























































