Penurunan Hebat di Wall Street Akibat Tarif dan Data Ketenagakerjaan yang Mengejutkan
Pasar saham Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan signifikan pada hari Jumat, dengan indeks S&P 500 mencatat penurunan terbesar dalam lebih dari dua bulan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tarif baru yang diberlakukan terhadap beberapa mitra dagang AS dan laporan ketenagakerjaan yang mengejutkan dan lemah.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebesar 542,40 poin atau 1,23% menjadi 43.588,58. Sementara itu, indeks S&P 500 merosot 101,38 poin atau 1,60% ke level 6.238,01, dan indeks Nasdaq Composite juga mengalami penurunan sebesar 472,32 poin atau 2,24% menjadi 20.650,13. Dengan penurunan ini, indeks S&P 500 turun 2,36%, Nasdaq melemah 2,17%, dan Dow Jones melemah 2,92% selama pekan ini.
Salah satu penyebab utama penurunan adalah koreksi pada saham Amazon. Saham perusahaan tersebut turun sebesar 8,3% setelah hasil kuartalan tidak memenuhi ekspektasi pasar, terutama untuk unit komputasi awan Amazon Web Services (AWS). Selain itu, beberapa jam sebelum batas waktu tarif pada hari Jumat, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan bea masuk atas impor AS dari berbagai negara seperti Kanada, Brasil, India, dan Taiwan.
Di sisi lain, data ketenagakerjaan AS yang dirilis menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja melambat lebih dari perkiraan pada bulan Juli. Laporan bulan sebelumnya juga direvisi turun tajam, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mungkin sedang mengalami gangguan. Data ini meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan September.
Brian Jacobsen, Kepala Ekonom di Annex Wealth Management, menyatakan bahwa laporan tersebut tidak bisa direvisi dan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sedang stagnan. Ia menambahkan bahwa tahun lalu, The Fed membuat kesalahan dengan tidak memangkas suku bunga pada bulan Juli, sehingga mereka harus melakukan pemangkasan suku bunga untuk mengejar ketertinggalan pada pertemuan berikutnya. Tahun ini, kemungkinan besar mereka akan melakukan hal yang sama.
Ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin pada pertemuan bulan September mencapai 86,5%, menurut FedWatch Tool CME. Angka ini naik dari 37,7% pada sesi sebelumnya. Indeks Volatilitas CBOE, yang sering digunakan sebagai pengukur ketakutan di Wall Street, ditutup naik 3,66 poin menjadi 20,38, yaitu penutupan tertinggi sejak 20 Juni.
Amazon menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi penurunan indeks Dow, S&P 500, dan Nasdaq. Saham perusahaan tersebut turun hampir 3,6% dan menjadi sektor yang paling buruk performanya dari 11 sektor utama S&P 500. Apple juga mengalami koreksi sebesar 2,5% setelah pendapatan kuartalannya melebihi estimasi, tetapi CEO Tim Cook memperingatkan bahwa tarif AS akan menambah biaya sebesar $1,1 miliar.
Pasar saham sempat memperpanjang penurunan setelah Trump mengumumkan pemecatan komisaris Biro Statistik Tenaga Kerja AS, Erika L. McEntarfer, menyusul data ketenagakerjaan tersebut. Art Hogan, Kepala Strategi Pasar di B. Riley Wealth, mengkritik tindakan tersebut dan menyatakan bahwa ini lebih cocok dilakukan di negara-negara diktator, bukan di negara demokratis.
Federal Reserve juga mengumumkan bahwa Gubernur Adriana Kugler mengundurkan diri lebih awal dari masa jabatannya dan akan keluar dari bank sentral pada 8 Agustus. Hal ini memberi Presiden Donald Trump kesempatan untuk memilih gubernur baru, mengingat tekanan terhadap Ketua Jerome Powell baru-baru ini terhadap pemangkasan suku bunga.